Minggu, Mei 26, 2013

Hadis-Hadis tentang Pendidikan Anak (2)



Kita tidak tahu apa yang akan terjadi pada jiwa anak kita ketika telah diajari tentang Nabi, bahwa beliau adalah orang yang penuh kasih, beliau sering menyodorkan bejana air kepada kucing. Mungki kita akan mendapati setiap si kecil melihat hewan-hewan, ia akan melakukan hal serupa, tanpa paham apa yang dilakukannya. Ketika kita mengajari anak-anak untuk memberi minum kucing, memberi makan kucing yang lapar, menyelamatkan semut yang tenggelam, mengasihi hewan, maka si kecil akan terdorong untuk melakukannya. Terpatri di dalam benaknya rasa kasih saying. Inilah akhlak.

Ada seorang saudara kita memberi tahu tentang seorang anak di Amerika. Ia tanpa rasa membunuh pengasuhnya serta empat orang siswa, tanpa sebab.

Ajarkanlah Alquran kepada anak-anak; membaca, memahami, dan menerapkannya. Alquran adalah penyubur hati. Membacanya adalah ibadah, memahaminya adalah ibadah, dan menerapkannya adalah kebahagiaan. Ia adalah kurikulum baku kita.

Tidak ada sesuatu yang lebih menggetarkan hati si kecil kecuali menyempurnakan Alquran; menyempurnakan membacanya, menyempurnakan pemahaman tentangnya, serta menyempurnakan pengamalannya. Inilah makna firman Allah Ta’âlâ:
يَتْلُونَهُ حَقَّ تِلَاوَتِهِ
… mereka mentilawahinya dengan tilawah yang sebenar-benarnya. (al-Baqarah [2]:121)

Mentilawahinya dengan tilawah yang sebenar-benarnya adalah membacanya dengan bacaan yang benar, memahaminya dengan pemahaman yang benar, serta menerapkannya dengan penerapan yang benar.

Dari Ibnu ‘Abbâs radhiyallâhu ‘anhumâ, ia berkata:

كُنْتُ خَلْفَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا فَقَالَ يَا غُلَامُ إِنِّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ احْفَظْ اللَّهَ يَحْفَظْكَ
Dulu pada suatu hari aku pernah membonceng di belakang Nabi shallallâhu ‘alaihi wasallam, lalu beliau bersabda: Wahai anak kecil, aku akan mengajarimu beberapa kalimat… jagalah Allah, niscaya Dia akan menjagamu. (HR. at-Tirmidzî dari Ibnu ‘Abbâs)

Demi Allah, hadis ini adalah untuk anak kecil maupun orang dewasa. Jagalah perintah Allah, niscaya Dia akan menjagamu dari segala hal yang tidak disukai, engkau berada dalam rasa aman, engkau dalam keselamatan, engkau akan merasa bahagia, rela, dan tenang.

احْفَظْ اللَّهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ
Jagalah Allah, niscaya engkau akan mendapati-Nya menyambutmu.

Ketika engkau berada dalam kesempitan hidup dan berkata, “Wahai Rabb”, Dia akan menjawab: Aku penuhi panggilanmu wahai hamba-Ku. Jika kamu mengenal-Ku pada masa lapang, Aku akan mengingatmu di saat susah.
إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلْ اللَّهَ
Jika engkau meminta, mintalah kepada Allah.

لا تسألن بني آدم حاجة واسأل الذي أبوابه لا تغلق
الله يغضب إن تركت سؤاله وبني آدم حينما يسأل يغضب

Jangan sekali-kali engkau meminta kebutuhan kepada Bani Adam, tetapi mintalah kepada Zat Yang pintunya tidak pernah tertutup
Allah murka jika engkau berhenti meminta kepada-Nya, sedangkan Bani Adam seringkali marah ketika dimintai

Hadis-Hadis tentang Pendidikan Anak (1)

Hadis-Hadis tentang Pendidikan Anak
Dr. Muhammad Râtib an-Nâblusî

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين, والصلاة والسلام على سيدنا محمد الصادق الوعد الأمين.


Di dalam rumah kebanyakan kaum muslimin biasanya ada anak-anak. Anak-anak adalah jantung hati ayah-bundanya. Seorang bapak akan bahagia dengan kebahagiaan anaknya. Sebaliknya, ia akan merasa susah dengan kesusahan anaknya. Begitu juga dengan ibu. Karena itu, memberi perhatian, penjagaan, dan bimbingan kepada mereka merupakan aktivitas yang sangat penting bagi kaum bapak dan kaum ibu. Dengan memperhatikan anak-anaknya, mereka akan bahagia. Namun jika mereka dibiarkan, apalagi ditelantarkan, tentu mereka akan sedih.

Berikut ini akan diketengahkan beberapa hadis Nabi yang berkaitan dengan pendidikan anak.

Hadis Pertama

Ajarkanlah anak-anak kalian adab dengan tiga hal: Mencintai Nabi, mencinta Ahli Bait, dan membaca Alquran.

(Derajatnya dha’îf menurut penilaian al-Munâwî, al-‘Ajlûnî, dan al-Albâni. Lihat http://www.saaid.net/Doat/ehsan/109.htm)

Anak-anak sangat membutuhkan idola yang baik. Jika Nabi shallallâhu ‘alaihi wasallam dan para sahabat beliau tidak menjadi idola bagi mereka, maka para aktor, aktris, pemain sepak bola, dan orang-orang berperilaku rendah akan menjadi idola mereka.

Usia anak-anak adalah masa ikut-ikutan; masa di mana ia akan memperhatikan dan meniru apa yang dilakukan oleh orang yang lebih dewasa darinya untuk mengisi akalnya yang masih kosong. Jika kekosongan ini tidak diisi dengan keteladanan para sahabat, keteladanan Nabi, keberanian beliau, kemuliaan beliau, kasih sayangnya, konsistensi beliau, keadilan beliau, dengan akhlak para sahabat yang suci, niscaya mereka akan terperangkap untuk meniru perilaku orang-orang berperangai rendah, orang-orang rusak, melakukan perbuatan-perbuatan yang hina dan merusak.

Praktik sederhananya, katakan kepada anak, “Wahai anakku, cintailah Rasulullah.” Metode penerapannya bisa dengan mengenalkan kesempurnaan pribadi Nabi dan kemuliaan akhlak beliau kepadanya.

Apa yang menghalangi kita untuk duduk bersama anak-anak kita sekali dalam sepekan untuk membacakan kepada mereka satu pasal dari Sîrah Rasûlullah?

Jumat, Mei 24, 2013

Keheranan Malaikat Maut terhadap Orang yang Tertawa



Keheranan Malaikat Maut terhadap Orang yang Tertawa

Terbangun di malam hari dan online, saya tak sengaja menemukan hadis di link ini http://library.islamweb.net/hadith/display_hbook.php?bk_no=1856&pid=642973&hid=2047. Hadisnya sebagai berikut:
رقم الحديث: 2047
(حديث مرفوع) حَدِيثٌ : إِنَّ مَلَكَ الْمَوْتِ لَيَنْظُرُ فِي وُجُوهِ الْعِبَادِ كُلَّ يَوْمٍ سَبْعِينَ نَظْرَةً ، فَإِذَا ضَحِكَ الْعَبْدُ بَعَثَ إِلَيْهِ يَقُولُ : يَا عَجَبَاهُ ، بُعِثْتُ إِلَيْهِ لأَقْبِضَ رُوحَهُ وَهُوَ يَضْحَكُ ، (نجا) من حديث أنس ، من طريق أبي هدبة .

Sesungguhnya malaikat maut benar-benar melihat pada wajah-wajah para hamba setiap hari 70 kali. Apabila seorang hamba tertawa, maka ia akan datang kepadanya dan berkata, "Betapa mengherankannya. Aku diutus kepadanya untuk mencabut nyawanya, ia malah tertawa."

Kamis, Mei 23, 2013

Jangan Tergesa dalam Dosa



Jangan Tergesa dalam Dosa

خُلِقَ الْإِنسَانُ مِنْ عَجَلٍ ۚ سَأُرِيكُمْ آيَاتِي فَلَا تَسْتَعْجِلُونِ

Penulis kitab Tafsir al-Jalalain menjelaskan:

 ونزل في استعجالهم العذاب { خلق الإنسان من عجل } أي أنه لكثرة عجله في أحواله كأنه خلق منه { سأريكم آياتي } مواعيدي بالعذاب { فلا تستعجلون } فيه فأراهم القتل ببدر .

Ayat ini berkaitan dengan permintaan mereka agar segera mendapat siksa. {Manusia diciptakan dari ketergesaan}. Artinya, karena seringnya mereka tergesa-gesa dalam berbagai perilaku mereka, maka seolah-olah mereka diciptakan darinya (ketergesaan). {Akan Aku perlihatkan ayat-ayat-Ku kepada kalian}, yaitu janjiku untuk menimpakan siksa. {Maka jangan kalian minta disegerakan} untuk mendapatkannya, sehingga mereka terbunuh di perang Badar.

*Jika ingin bergegas, bergegaslah dalam kebaikan. Fastabiqû al-khairât. Janganlah terburu-buru untuk sesuatu yang belum jelas bagimu, apalagi yang sudah jelas dosa.

Selasa, Mei 14, 2013

Surat Untuk Hûr ‘În (2)



Surat Untuk Hûr ‘În (2)

Assalâmu ‘alaikum.

Sehat? Aku juga. Tetapi hari ini aku masih saja melakukan suatu hal yang membuat jiwaku sakit. Dan itu tidak akan aku ceritakan kepadamu. Tak apa ya? Kata Ustadz, menutupi aib diri sendiri adalah bagian dari rasa syukur.

Aku ingin ceritakan tentang motor saja. Mau mendengar? Selepas itu, aku akan beritahukan sesuatu yang masih ada hubungannya dengan motorku itu, yaitu Surat Cahaya. Coba tebak, apa hubungannya? Aku beri waktu tiga menit untuk berpikir.

Yap, selesai. Simpan jawabanmu, nanti cocokkan dengan kunci jawaban. Sekarang aku mau memulai cerita.

Motorku kemarin kubawa ke bengkel resmi. Dua hari sebelumnya ia tidak mau menyala. Kata Muldan, kalau tidak businya, penyakitnya pasti ada pada karburator. Tetapi bapak yang dibengkel bilang, harus ganti seher. Katanya, oli di tabung habis karena terbakar. Wah… mana mahal lagi biayanya. Kata beliau, biayanya delapan ratus ribu! Karena belum ada dana sebanyak itu, akhirnya diputuskan agar bisa jalan saja dulu.

Bapak sms. Beliau menyarankan untuk cari di luar, siapa tahu lebih murah. Akhirnya kuputuskan untuk bertanya kepada Hemat. Hari ini dia datang, berbincang tentang itu, shalat maghrib, shalat isya, makan ala kadarnya, lalu kami berpisah karena sama-sama punya agenda. Nasib motorku masih perlu pertimbangan.

Nah, lalu apa hubungannya dengan Surat Cahaya? Hubungannya adalah … hmmm,,, aku yakin tebakanmu pasti salah. Hubungannya adalah, aku teringat dengan Dr. Muhammad Râtib an-Nâblusî yang pernah menulis:

Jadi, aku pancarkan surat ini kepada kalian, dan aku berharap kalian mengajarkannya kepada kaum wanita kalian, baik engkau sendiri yang mengajarkannya, atau ajaklah mereka untuk menghadiri kajian-kajian yang berhubungan dengan wanita ini. Karena sesungguhnya mereka adalah separoh masyarakat. Apabila mereka baik, maka baiklah masyarakat, dan apabila mereka rusak, rusak pulalah masyarkat. Karena hubungan antara wanita dan pria adalah hubungan yang positif jika bernaung di bawah aturan syariat, dan hubungan keduanya adalah hubungan yang menyebabkan kerusakan apabila bernaung di bawah kebebasan. Seperti halnya hubungan bensin dengan mobil adalah hubungan yang positif. Tanpa bahan bakar ini, mobil tak akan bisa berjalan. Mobil hanya bergerak dengan bahan bakar ini. Tetapi dengan syarat bahan bakar tersebut ada di tempat penyimpanannya, lalu mengalir ke pipa yang terhubung ke motor, lalu ke distributor listrik, lalu ke ruang-ruang pembakaran (busi), sehingga ia terbakar, tetapi menghasilkan gerakan yang bisa membawamu dari satu tempat ke tempat lain. Bahan bakar cair ini menjadi nikmat yang besar yang bisa membawamu dari satu tempat ke tempat lain. Namun apabila bahan bakar ini keluar dari tempat penyimpanannya, serta keluar dari selang-selangnya, bocor menggenangi mobil, lalu datang percikan api yang membakarnya, maka ia akan menjadi daya perusak.

Jadi, bensin ini bisa menjadi kekuatan yang menggerakkan naik menuju Allah ‘Azza wa Jalla, atau menjadi kekuatan yang menghancurkan, yang melenyapkan hidupmu dengan sia-sia. Karena itulah, tema ini penting sekali. Di dalam al-Qur`ânul Karîm terdapat banyak sekali ayat yang berbicara tentang wanita, penjagaan terhadap mereka, apa saja yang halal bagi mereka, apa saja yang diharamkan atas mereka, di dalam satu tema yang menampakkan keindahan mereka. Semuanya adalah tema-tema yang wajib kita ambil. Maksudnya, apabila engkau menginginkan imanmu selamat, hidupmu tentram, serta akhiratmu bahagia, maka engkau wajib mengambil apa yang ada pada surat ini berupa hukum-hukum yang rinci. Engkau harus, wahai Ikhwah, untuk mempelajarinya, serta mengajarkannya kepada kaum wanita kalian.

Sekarang sudah tahu hubungannya kan? Yah, meskipun sebenarnya yang beliau tulis bukan motor, melainkan mobil. Tapi saya kan baru punya motor. Itu pun bukan motor saya. J