Sesungguhnya
segala puji hanya milik Allah. Kita memujinya, memohon pertolongan, meminta
ampun, bertobat, serta berlindung kepada-Nya dari kejahatan jiwa-jiwa kita dan
keburukan amal-amal kita. Siapa saja yang Allah berikan ia petunjuk, tiada
satupun yang dapat menyesatkannya. Sedangkan siapa saja yang Dia sesatkan,
tiadalah yang dapat memberinya petunjuk. Saya bersaksi bahwa tiada Ilâh yang
berhak disembah kecuali Allah semata tanpa sekutu baginya. Dan saya bersaksi
bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya—semoga Allah melimpahi kesejahteraan
dan keselamatan kepadanya dan kepada keluarganya hingga hari kiamat. Tsumma
ammâ ba’du:
Sesungguhnya para Nabi adalah manusia paling sempurna akalnya, paling
baik akhlaknya, paling teguh kesabarannya dalam menghadapi cobaan. Allah
memilih mereka untuk menjadi para duta kepada kaum mereka, agar mereka memberi
kabar gembira dengan rahmat Allah dan keutamaan-Nya jika mereka menaati-Nya,
serta memperingatkan mereka akan kemarahan dan murka Allah jika mereka durhakan
kepada-Nya lagi menyalahi perintahnya.
Allah Subhânahu
wa Ta’âlâ telah menyebutkan di dalam Kitab-Nya yang mulia tentang segolongan
di antara para Rasul dan para Nabi. Jumlah mereka ada 25 Nabi. Delapan belas di
antara mereka disebutkan di dalam empat ayat secara berurutan di Surat
al-An’âm, yaitu Firman Allah Ta’âlâ:
Dan
itulah hujjah Kami yang Kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya.
Kami tinggikan siapa yang Kami kehendaki beberapa derajat. Sesungguhnya Tuhanmu
Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.
And that was
Our [conclusive] argument which We gave Abraham against his people. We raise by
degrees whom We will. Indeed, your Lord is Wise and Knowing.
And We gave
to Abraham, Isaac and Jacob - all [of them] We guided. And Noah, We guided
before; and among his descendants, David and Solomon and Job and Joseph and
Moses and Aaron. Thus do We reward the doers of good.
dan Zakaria,
Yahya, Isa dan Ilyas. Semuanya termasuk orang-orang yang shaleh.
And
Zechariah and John and Jesus and Elias - and all were of the righteous.
dan Ismail,
Alyasa', Yunus dan Luth. Masing-masing Kami lebihkan derajatnya di atas umat
(di masanya),
And Ishmael
and Elisha and Jonah and Lot - and all [of them] We preferred over the worlds.
(al-An’âm
[6]:83-86)
Sedangkan tujuh
Nabi yang lain adalah Âdam, Idrîs, Hûd, Shâlih, Syu’aib, Dzû al-Kifli,
serta Muhammad ‘alaihim shalawâtullâhi wasalâmuhû ajma’în. Disebutkannya
mereka di dalam Alquran bukan berarti orang-orang yang diangkat sebagai Nabi
dan Rasul hanya mereka saja. Tidak. Maknanya tidak begitu. Tetapi banyak di
antara para Nabi yang tidak disebutkan di dalam Alquran. Allah Ta’âlâ
berfirman:
{ورسلاً
قد قصصناهم عليك من قبل ورسلاً لم نقصصهم عليك}
Dan (Kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh
telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak
Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. (An-Nisâ` [4]:64)
Al-Qâsimî
mengatakan: Kemudian ketahuilah bahwa kisah-kisah Alquranul Karim tidak
menginginkan untuk menyebutkan sejarah bangsa-bangsa atau tokoh-tokoh tertentu,
kecuali kisah-kisah tersebut adalah pelajaran bagi manusia, sebagaimana Allah
Ta’âlâ berfirman di surat Hûd, setelah menyebutkan secara ringkas sepenggal
perjalanan para Nabi ‘alaihimussalâm bersama kaum-kaum mereka:
وَكُلًّا نَّقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ أَنبَاءِ الرُّسُلِ مَا نُثَبِّتُ بِهِ
فُؤَادَكَ ۚ وَجَاءَكَ فِي
هَٰذِهِ الْحَقُّ وَمَوْعِظَةٌ وَذِكْرَىٰ لِلْمُؤْمِنِينَ
Dan semua
kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang
dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu
kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman.
And each
[story] We relate to you from the news of the messengers is that by which We
make firm your heart. And there has come to you, in this, the truth and an
instruction and a reminder for the believers.
Al-Qâsimî
berkata: Dan di dalam kisah-kisah itu terdapat berbagai faidah yang besar, bahkan
faidah-faidah yang paling utama dan pelajaran-pelajaran paling penting. Di
dalamnya terdapat ajakan untuk memperhatikan berbagai sunnatullah di dalam perkumpulan
manusia serta dampak amal-amal yang baik dan yang buruk di dalam kehidupan
kemanusiaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar