Arif Wibowo
Mugi Paring
Kertapati: Belum ada mas, Babad Pakepung baru beredar di kalangan
peneliti. Sebab naskah ini disembunyikan pihak kraton, agar tidak dirampok
Belanda. Sebab saat menjajah, Belanda melakukan perampokan intelektual, ribuan
naskah di perpustakaan kraton dibawa ke Belanda. Hal ini dimaksudkan untuk memutus
rantai sejarah, sehingga menghasilkan generasi yang buta sejarah. Babad Pakepung
berkisah tentang Pakubuwono IV yang intens melakukan Islamisasi
institusi dan hukum di Kasunanan Surakarta. Oleh Belanda
hal ini dianggap
membahayakan, sehingga Pakubuwono IV dibuang ke Afrika Selatan, dan di tengah
jalan dibunuh dengan ditembak tengkuknya. Kemudian Belanda mendirikan Loji Wetan
dan Loji Kulon yang mengapit Kraton dengan tujuan untuk mengawasi perkembangan
politik di Kraton dan juga untuk membatasi akses rakyat kepada raja dan
sebaliknya.
August 18 at
9:09am
Arif Wibowo
Nah syaikh Mugi
Paring Kertapati, tugas Anda sebagai da'i untuk menjelaskan kepada orang
seperti Anwar Nashir yang namanya pake Arab itu untuk menjelaskan apa
jasa Islam dalam pemberadaban masyarakat Jawa. Benarkah kondisi sosial politik
keagamaan masyarakat Jawa sebelum Islam dan sesudahnya. Itulah pentingnya
belajar sejarah bangsa sendiri, sehingga kalau menghadapi orang yang namanya Arab
tapi anti Arab itu kita bisa santai ... hehehe ...
August 18 at
9:13am
Anwar Nashir
Nazhifah: Bagaimana caranya sesuatu yang katanya berada di tempat
YANG TINGGI itu ternyata tidak bisa membuat PENGANUTNYA MENJADI TINGGI?
Islam masih
kalah dong kalau dibanding GUNUNG. Setidaknya gunung tanpa perlu meminta
kepercayaan pada penghuninya BAHWA DIA ITU GUNUNG, bisa membuat semua orang
yang tinggal di atasnya BERADA DI TEMPAT TINGGI DAN BISA MEMAHAMI ARTI
KETINGGIAN.
ha ha ha !
August 18 at
9:47am
Anwar Nashir
Arif Wibowo: si
Mugi Paring Kertapati ini jenis manusia yang GAGAL menjadi dirinya sendiri dan
kemudian mengira bahwa IDENTITAS KEBANGSAANNYA ATAU KESUKUANNYA sebagai
penyebab kegagalan dirinya untuk jadi sekedar manusia.
Akhirnya dia
mencoba untuk MEMBUANG IDENTIAS KULTURALNYA dan kemudian beralih profesi
menjadi PEMULUNG IDENTITAS dari bangsa lain.
Orang yang
BERPENAMPILAN MENYEDIHKAN SEMACAM ini bagaimana bisa mengajari saya ...weeeew !
August 18 at 9:50am
Anwar Nashir
Arif Wibowo : Jawa sebelum Islam itu ditandai sebuah MAHA
KARYA bernama Borobudur dan Prambanan. Jawa setelah Islam ditandai dengan
PRAHARA YANG BERUJUNG PADA PENJAJAHAN.
August 18 at
9:52am
Arif Wibowo
Maaf, dari sumber buku apa Anda bisa menunjukkan bahwa
Borobudur adalah simbol Mahakarya Jawa, bukan monumen penindasan rakyat Jawa?
Terus soal penjajahan, kok telunjuknya mengarah ke Islam, bukan ke Kristen? Biar
tidak debat kusir, kita pake rujukan ya ...
August 18 at
10:02am
Arif Wibowo
Dan saya bisa tunjukkan bahwa pola pikir Anda ini diperbudak
sejarah versi Snouck Hurgronje ... Coba baca buku M.C. Ricklefs, Sejarah
Indonesia Modern. Bahasannya dimulai dari sejarah masuknya Islam, bukan
mitos kebesaran Majapahit.
August 18 at
10:07am
Nazhifah Agc
Sing arane anwar nashir ki kaya NON muslim, bahkan mungkin musuh
ISLAM, nek ora yo wong sing keblinger sing ngaku agamane ISLAM, ora
usah digubris be wis.
August 18 at
10:36am
Anwar Nashir
Arif Wibowo: kenapa Borobudur harus dijadikan simbol
penindasan pada rakyat Jawa?
August 18 at
12:35pm
Arif Wibowo
Baca bukunya Prof. Danys Lombard, Nusa Jawa Silang Budaya.
Jawabannya ada di situ. Seperti ketika gedung DPR yang nilainya 1,9 trilyun itu
akan dibangun, apakah mencerminkan kejayaan rakyat Indonesia?
August 18 at
12:51pm
Arif Wibowo
Denys Lombard
menggarisbawahi bahwa keruntuhan kerajaan-kerajaan Hindhu di Jawa dan
penghentian pembangunan gedung-gedung batu berskala besar lebih banyak
disebabkan karena kerajaan Budha dan Hindhu mengalami kemunduran karena mulai
ditinggalkan oleh rakyatnya sendiri. Hal ini terjadi karena penduduk lebih
memilih untuk tinggal di kota-kota pelabuhan atau wilayah sekitarnya.[9] Pola
masyarakat agraris juga mulai bergeser menjadi masyarakat bisnis sehingga
daerah pedalaman yang menjadi pusat kerajaan Hindhu atau Budha dinilai kurang
kondusif lagi bagi gaya hidup mereka yang baru. Dengan demikian proses
“kelupaan” terhadap pembangunan dan pemeliharaan candi di Jawa penyebab
utamanya adalah kerajaan sebagai inisiator utama telah ditinggalkan oleh
sebagian besar rakyatnya.
August 18 at
12:57pm
Arif Wibowo
Kebudayaan candi
justru merupakan salah satu penyebab terjadinya eksodus penduduk kerajaan Budha
atau Hindhu dari pusat kekuasaan menuju daerah pesisir atau pelabuhan.
Pembangunan sejumlah candi dan patung-patung besar biasanya merupakan proyek
yang melibatkan masyarakat sekitar dalam prosesnya. Masyarakat tersebut terdiri
dari kalangan petani yang mata pencahariannya lebih banyak berkutat pada
bercocok tanam dan memelihara ternak. Sedangkan proyek pembuatan candi dan
patung biasanya melibatkan rakyat yang digolongkan dalam kasta Sudra dan Paria
tersebut dalam kerja bakti. Akibatnya kerja bakti tersebut menjadikan rakyat
kecil menderita dan mata pencariannya terbengkalai. Dampaknya, mereka berusaha
menyingkir dan meninggalkan wilayah pembangunan candi karena tidak ingin waktu
dan tenaganya habis untuk memenuhi kewajiban kerja bakti kepada raja. Ketika Islam
mulai masuk ke tanah Jawa, mereka bukan hanya meninggalkan keyakinan lamanya
namun juga masuk Islam. Status sosialnya sebagai rakyat dengan kasta terendah
(Sudra dan Paria) dengan sendirinya hilang setelah menganut agama Islam.
August 18 at
12:58pm
Anwar Nashir
Arif Wibowo:
Rupanya ada perbedaan persepsi ya tentang istilah KEJAYAAN. Borobudur itu
sebuah simbol pencapaian dari kemampuan bangsa Jawa membuat bangunan dari batu.
Itu tanda pencapaian keilmuwan yang tinggi.
Biayanya memang
mahal tapi seimbang dengan nilainya di mana Borobudur bisa jadi sebuah simbol
Pencapaian Indonesia dari masa lalu.
Kira-kira apa
yang sudah berhasil dicapai setelah rakyat di negeri ini mengkonversi agamanya
ke agama Islam dengan semua karakter anti budaya lokalnya?
Islam itu lahir
dari sebuah kebudayaan masyarakat yang hidup di lembah yang ada di pedalaman
gurun pasir. Islam itu KELEWAT SEDERHANA untuk bisa dijadikan alat pandu dalam
menghadapi kehidupan yang sangat konpleks.
Kecenderungan
meng-universalkan Islam dengan cara MENGHANCURKAN KEBUDAYAAN LOKAL di tempat
pemeluk barunya itu kesalahan besar.
August 18 at
1:01pm
Arif Wibowo
Siapa yang menghancurkan
kebudayaan lokal ? Tolong kalau bicara sejarah pakai data. Lagian yang
membangun Borobudur bukan orang Jawa, dinasti Syailendra adalah smbol
pendudukan Sriwijaya atas tanah Jawa. Para raja Sriwijaya berasal dari India
Selatan, bukan Indonesia. Jadi, Borobudur adalah simbol pendudukan asing atas
tanah Jawa. Itu sebabnya kemudian Rakai Pikatan dari keluarga Sanjaya yang
beragama Hindhu Syiwa memberontak, hingga Syailendra hancur. Kemudian keluarga
Sanjaya membangun Prambanan. Jadi dua candi itu simbol saling bunuh antara
Hindu dan Buda. Islam terlalu sederhana ? hehehe .. tolong deh, kalau bicara pake
rujukan ilmiah, jangan cuma angen-angen.
August 18 at
1:20pm
Arif Wibowo
Saya jadi ragu, apa benar anda orang Jawa... kalau saya jelas
Jawa tulen.
August 18 at
1:21pm
Arif Wibowo Jawab dengan jujur, berapa buku sejarah tentang Jawa yang
telah Anda baca ? Kok angen-angennya kejauhan dari fakta sejarah?
August 18 at
1:24pm
Fahmi R. Kubra Numpang nyimak, saya suku dayak asli :)
August 18 at
1:47pm
Arif Wibowo hahaha kang Fahmi, berarti ente perusak kebudayaan
asli ... wkwkwkwk
August 18 at
1:48pm
Anwar Nashir
Arif Wibowo: Islam memang agama yang sangat sederhana,
SESEDERHANA kebudayaan yang melahirkannya, yang sistem penanggalan saja belum
punya.
Bahkan Nabinya
tidak tahu cara bertani kurma dan mengatur strategi perang.
August 18 at
3:38pm
Mugi Paring Kertapati
Alhamdulillah, matursuwun untuk ustadz Arif Wibowo,
atas pengetahuan sejarahnya. Jadi semakin kuat untuk main. Bisa minta no.hp
antum, ust? Anwar Nashir: Apa tidak sebaiknya nama njenengan diganti
saja menjadi Zhulm Fasyil? Nama yang anda pakai sekarang ini tampaknya sangat
tidak cocok mengingat penghinaan Anda terhadap kanjeng Nabi.
August 18 at
11:00pm
Nazhifah Agc innalillaahi wa inna ilaihi raaji'un. Anwar sadarkah Anda
telah menghina Nabi Muhammad dengan ucapan Anda? Tentunya Anda tahu
konsekwensinya.!
August 19 at
6:53am
Arif Wibowo
Mas Anwar, tolong deh jangan lompat-lompat ...
hehehe. Beberapa point yang saya tanyakan tolong dijawab dulu. 1. Apa betul
anda orang Jawa, karena saya tengok kok anda di Bogor. Jaman Majapahit yang
katanya luasnya melebihi Indonesia itu, Sunda adalah kerajaan sendiri dan tidak
pernah bisa ditaklukkan Majapahit. 2. Tolong sebutkan sumber sejarah "Jawa"
versi Anda. Termasuk tunjukkan mana kebudayaan lokal yang dirusak Islam? Yang
lainnya entar aja dulu deh. Untuk definisi agama terkait
kebudayaan, anda sepertinya harus mengkomparasi dua buku yaitu "The end
Meaning of Religion" karya Wilfred Cantwell Smith dengan
"Prolegomena" karya Syed Naquib Al Attas, sehingga bisa membedakan
antara agama, religion, dan Din. Ahlu Kitab misalnya, dalam Al Qur'an
tidak pernah disebut sebagai Din, tapi millah. Sedangkan Islam
adalah Din. Jadi, ternyata dalam mengklasifikasi agama saja, Islam tidak
sesederhana sosiologi Barat yang katanya canggih itu. Sumonggo ...
August 19 at
12:22pm
Anwar Nashir Ha ha Mugi Paring nama saya jelas lebih Islami dibanding
anda. Makin rame begini sangat gak tepat kalau cuma di wall. Ayo ajak
teman-teman anda ke BCB Mas Mugi, kita lanjutkan di sana!
Tidak setujukah
anda-anda kalau saya bilang bahwa Islam itu sebuah agama yang sederhana?
August 19 at
9:24pm
Arif Wibowo dhuh..dhuh.dhuh... thet..thot ..
August 20 at
4:15am
Mugi Paring Kertapati
Itulah makanya saya sarankan anda untuk ganti nama. Karena
jelas tidak cocok sama sekali dengan isi kepala anda yang membawa kekufuran. Yang
senang diskusi di BCB silakan, yang mau meneruskan di sini silakan. Toh
argumentasi anda di sana tidak lebih bermutu dibandingkan caci maki tak
bermoral anda terhadap kanjeng nabi di sini.
August 20 at
9:51am
Mugi Paring Kertapati ^_^
August 20 at
10:20am
ANwar adalah wujud setan dalam kufurnya seseorang
BalasHapus