Belajar dari
Nabi Nuh
Sekira sepekan sebelum
Muktamar Khilafah 2013 di Mandala Krida, saya meminta daris untuk mengundang
teman-teman di kampusnya. Ia akan menyelenggarakan forum yang di dalamnya
diterangkan pentingnya menghadiri Muktamar Khilafah.
Beberapa hari kemudian ia
memberitakan bahwa sejumlah temannya siap hadir. Perkembangan terakhir, ada
lima belas orang yang menyatakan kesediaannya. Acara akan diselenggarakan hari
Jumat jam 13.00 di Masjid Jamik.
Pada hari H, sebelum jam
13.00, saya sampai di lokasi. Tampak banyak mahasiswa yang duduk-duduk di teras
masjid. Takmir yang sebelumnya sudah dilobi tampak menyiapkan beberapa hal yang
diperlukan, dibantu oleh daris saya. Saya mendekati mereka untuk menyempurnakan
persiapan. Setelah dirasa cukup, saya meminta kepadanya untuk memanggil
teman-temannya. Namun, dari banyak mahasiswa yang tadi duduk-duduk, kami
melihat hanya tiga orang yang tersisa.
Daris saya tampak kecewa. Dari
lima belas orang yang menyatakan bersedia hadir, hanya tiga orang yang datang. Mungkin
begitu pikirnya. Melihat itu, saya berusaha menghibur. Saya katakana kepadanya,
hal seperti ini lumrah; hal biasa dalam dakwah. Dulu saya juga begitu. Dan
kita tidak boleh berhenti.
Usai acara, saya kembali mencoba
menghiburnya.
“Pernah baca Surat Nuh?”
“Belum.” Ia menjawab pelan
sambil menggelengkan kepala.
“Cobalah baca.”
“Ayat berapa?”
“Semua saja. Itu tidak
panjang.”
Lalu saya bacakan beberapa
ayat. Bahwa Nabi Nuh, tidak seperti kita yang berdakwah hanya pada waktu-waktu
tertentu saja, beliau menyeru kaumnya siang dan malam, selama ratusan tahun. Hanya
sedikit dari kaumnya yang mau beriman. Kebanyakan mereka lari dari dakwah
beliau. Setiap beliau berdakwah, mereka menyumbat telinga mereka dengan jari;
mereka menutupkan pakaian mereka ke kepala sebagai tanda keacuhan.
“Antum bisa baca sendiri
selengkapnya. Oke? Saya pamit dulu ya..”
Kami berpisah setelah saling
bertukar doa keselamatan.
إِنَّا
أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَى قَوْمِهِ أَنْ أَنْذِرْ قَوْمَكَ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَهُمْ
عَذَابٌ أَلِيمٌ (١)قَالَ يَا قَوْمِ إِنِّي لَكُمْ نَذِيرٌ مُبِينٌ (٢)أَنِ اعْبُدُوا
اللَّهَ وَاتَّقُوهُ وَأَطِيعُونِ (٣)يَغْفِرْ لَكُمْ مِنْ ذُنُوبِكُمْ وَيُؤَخِّرْكُمْ
إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى إِنَّ أَجَلَ اللَّهِ إِذَا جَاءَ لا يُؤَخَّرُ لَوْ كُنْتُمْ
تَعْلَمُونَ (٤)قَالَ رَبِّ إِنِّي دَعَوْتُ قَوْمِي لَيْلا وَنَهَارًا (٥)فَلَمْ يَزِدْهُمْ
دُعَائِي إِلا فِرَارًا (٦)وَإِنِّي كُلَّمَا دَعَوْتُهُمْ لِتَغْفِرَ لَهُمْ جَعَلُوا
أَصَابِعَهُمْ فِي آذَانِهِمْ وَاسْتَغْشَوْا ثِيَابَهُمْ وَأَصَرُّوا وَاسْتَكْبَرُوا
اسْتِكْبَارًا (٧)ثُمَّ إِنِّي دَعَوْتُهُمْ جِهَارًا (٨)ثُمَّ إِنِّي أَعْلَنْتُ لَهُمْ
وَأَسْرَرْتُ لَهُمْ إِسْرَارًا (٩)فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ
غَفَّارًا (١٠)يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا (١١)وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ
وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا (١٢)مَا لَكُمْ
لا تَرْجُونَ لِلَّهِ وَقَارًا (١٣)وَقَدْ خَلَقَكُمْ أَطْوَارًا (١٤)أَلَمْ تَرَوْا
كَيْفَ خَلَقَ اللَّهُ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ طِبَاقًا (١٥)وَجَعَلَ الْقَمَرَ فِيهِنَّ
نُورًا وَجَعَلَ الشَّمْسَ سِرَاجًا (١٦)وَاللَّهُ أَنْبَتَكُمْ مِنَ الأرْضِ نَبَاتًا
(١٧)ثُمَّ يُعِيدُكُمْ فِيهَا وَيُخْرِجُكُمْ إِخْرَاجًا (١٨)وَاللَّهُ جَعَلَ لَكُمُ
الأرْضَ بِسَاطًا (١٩)لِتَسْلُكُوا مِنْهَا سُبُلا فِجَاجًا (٢٠)قَالَ نُوحٌ رَبِّ
إِنَّهُمْ عَصَوْنِي وَاتَّبَعُوا مَنْ لَمْ يَزِدْهُ مَالُهُ وَوَلَدُهُ إِلا خَسَارًا
(٢١)وَمَكَرُوا مَكْرًا كُبَّارًا (٢٢)وَقَالُوا لا تَذَرُنَّ آلِهَتَكُمْ وَلا تَذَرُنَّ
وَدًّا وَلا سُوَاعًا وَلا يَغُوثَ وَيَعُوقَ وَنَسْرًا (٢٣)وَقَدْ أَضَلُّوا كَثِيرًا
وَلا تَزِدِ الظَّالِمِينَ إِلا ضَلالا (٢٤)مِمَّا خَطِيئَاتِهِمْ أُغْرِقُوا فَأُدْخِلُوا
نَارًا فَلَمْ يَجِدُوا لَهُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَنْصَارًا (٢٥)وَقَالَ نُوحٌ رَبِّ
لا تَذَرْ عَلَى الأرْضِ مِنَ الْكَافِرِينَ دَيَّارًا (٢٦)إِنَّكَ إِنْ تَذَرْهُمْ
يُضِلُّوا عِبَادَكَ وَلا يَلِدُوا إِلا فَاجِرًا كَفَّارًا (٢٧)رَبِّ اغْفِرْ لِي
وَلِوَالِدَيَّ وَلِمَنْ دَخَلَ بَيْتِيَ مُؤْمِنًا وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
وَلا تَزِدِ الظَّالِمِينَ إِلا تَبَارًا (٢٨)
1. Kami telah mengutus
Nuh kepada kaumnya dengan perintah: “Sampaikanlah ancaman kepada kaummu sebelum
datangnya azab yang pedih kepada mereka
2. Nuh berkata: “Wahai kaumku,
aku benar-benar seorang pemberi ancaman yang jelas kepada kalian.
3. Hendaklah kalian tunduk
kepada Allah dan patuh kepada-Nya serta taat kepadaku.
4. Niscaya Allah akan
mengampuni dosa-dosa kalian dan memanjangkan umur kalian sampai masa tertentu.
Bila kematian tiba, maka tidak dapat ditunda, jika kalian benar-benar mau
mengerti.
5. Nuh berkata, “Wahai
Tuhanku, aku telah mengajak kaumku kepada Islam malam dan siang,
6. tetapi mereka ternyata
semakin menjauhkan diri dari ajaranku.
7. Setiap kali aku mendakwahi
mereka agar Engkau mengampuni mereka, ternyata mereka menutup telinga mereka
dengan jari-jari mereka. Mereka menutupkan kain ke muka mereka agar tidak
melihat, dan tetap dalam kekafiran. Mereka bersikap congkak berlebih-lebihan.
8. Aku benar-benar telah
mengajak mereka kepada Islam dengan terang-terangan.
9. Kemudian aku kembali
mengajak mereka kepada Islam dengan terang-terangan, setelah sebelumnya aku
mengajak mereka dengan diam-diam.
10. Lalu aku berkata kepada
kaumku: ‘Hendaklah kalian memohon ampun kepada Tuhan kalian dari kekafiran dan
dosa-dosa kalian. Tuhan kalian itu senantiasa Maha Pengampun.
11. Allah menurunkan hujan
dari langit secara terus-menerus kepada kalian.
12. Allah memberikan harta dan
anak kepada kalian. Allah memberikan kebun-kebun dan sungai-sungai kepada
kalian.
13. Tetapi mengapa kalian
tidak mempercayai adanya kekuasaan Allah?
14. Padahal Allah telah
menciptakan kalian tahap demi tahap.
15. Apakah kalian tidak mau
memikirkan, bagaimana Allah menciptakan tujuh lapis langit.
16. Dan telah menciptakan
bulan bercahaya dan menciptakan matahari bersinar?
17. Allah menciptakan kalian
dari tanah, lalu kalian tumbuh berkembang dengan baik.
18. Kemudian akan
mengembalikan kalian menjadi tanah, lalu membangkitkan kalian dari kubur.
19. Allah telah menjadikan
bumi terhampar untuk kepentingan kalian.
20. agar kalian dapat melewati
jalan-jalan luas permukaannya.’”
21. Nuh berkata: “Wahai
Tuhanku, kaumku durhaka kepadaku. Mereka mengikuti hawa nafsu para pemimpin
yang menjadi sesat karena harta dan anaknya.
22. Mereka melakukan tipu daya
yang amat kuat.
23. Para pembesar kaum Nuh
berkata kepada kaumnya: “Wahai kaumku, janganlah kalian tinggalkan berhala Wad,
Suwaa’, Yaghuuts, Ya’uuq, dan Nasr.”
24. Sungguh para pembesar kaum
Nuh telah menyesatkan banyak orang. Nuh berdoa: “Wahai Tuhanku, karena kaumku
telah berbuat syirik, maka tambahkanlah kesesatan kepada mereka.”
25. Karena dosa-dosa kaum Nuh,
mereka ditenggelamkan. Kelak di hari kiamat, mereka akan dimasukkan ke dalam
neraka. Mereka tidak akan mendapatkan penolong selain Allah.
26. Nuh berkata: “Wahai
Tuhanku, janganlah Engkau biarkan di muka bumi ini sebuah negeri pun untuk
orang-orang kafir.
27. Wahai Tuhanku, jika Engkau
membiarkan orang-orang kafir tetap hidup, niscaya mereka akan menyesatkan
hamba-hamba-Mu. Mereka hanya akan melahirkan anak-anak yang durhaka lagi kafir.
28. Wahai Tuhanku, ampunilah
aku dan kedua orang tuaku, serta siapa saja yang masuk ke dalam perahuku dengan
hati beriman, baik laki-laki maupun perempuan. Sungguh orang-orang kafir itu
hanya akan mendapatkan kerugian di akhirat.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar