2- Ketetapan Para Nabi: Tauhid Rububiyyah Mengharuskan
Tauhid Uluhiyyah
Tidak satu pun umat mengingkari tauhid rububiyyah.
Mereka semua beriman bahwa Allah adalah Sang Pencipta, Sang Pemberi rejeki,
Menghidupkan, serta Mematikan… Tetapi bersamaan dengan itu mereka
mempersekutukan-Nya di dalam ibadah, atau mereka berdoa kepada berhala-berhala dan
tandingan-tandingan selain-Nya. Adapun para Rasul dan para Nabi –shalawâtullâhi
wasalâmuhu ‘alaihim–, mereka menetapkan sebuah perkara yang jelas lagi
agung, yaitu: Siapa yang merupakan pencipta, pemberi rejeki, menghidupkan, dan
mematikan, dialah yang paling berhak diibadahi, dimurnikan dalam
peribadatannya, serta tidak disekutukan dengannya atau bersamanya kepada
selain-Nya. Namun, karena penguasaan setan atas mereka, serta sikap membebek
mereka kepada nenek-moyang dan para pembesar, mereka menyombongkan diri dan
enggan untuk tunduk kepada kebenaran.
Allah Ta’âlâ menghikayatkan perbantahan
Mûsâ –‘alaihissalâm– dengan Fir’aun:
{ وَتِلْكَ نِعْمَةٌ تَمُنُّهَا عَلَيَّ أَنْ عَبَّدْتَ بَنِي
إِسْرَائِيلَ(22)قَالَ فِرْعَوْنُ وَمَا رَبُّ الْعَالَمِينَ(23)قَالَ رَبُّ
السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا إِنْ كُنْتُمْ مُوقِنِينَ(24)قَالَ
لِمَنْ حَوْلَهُ أَلَا تَسْتَمِعُونَ(25)قَالَ رَبُّكُمْ وَرَبُّ ءَابَائِكُمُ الْأَوَّلِينَ(26)قَالَ
إِنَّ رَسُولَكُمُ الَّذِي أُرْسِلَ إِلَيْكُمْ لَمَجْنُونٌ(27)قَالَ رَبُّ
الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَمَا بَيْنَهُمَا إِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُونَ }
And is this
a favor of which you remind me - that you have enslaved the Children of Israel?"
Budi yang
kamu limpahkan kepadaku itu adalah (disebabkan) kamu telah memperbudak Bani
Israil".
Said
Pharaoh, "And what is the Lord of the worlds?"
[Moses] said, "The Lord
of the heavens and earth and that between them, if you should be
convinced."
Musa
menjawab: "Tuhan Pencipta langit dan bumi dan apa-apa yang di antara
keduanya (Itulah Tuhanmu), jika kamu sekalian (orang-orang)
mempercayai-Nya".
[Pharaoh] said to those around
him, "Do you not hear?"
[Moses] said, "Your Lord
and the Lord of your first forefathers."
Indonesian
[Pharaoh] said, "Indeed,
your 'messenger' who has been sent to you is mad."
Fir'aun berkata: "Sesungguhnya Rasulmu yang diutus kepada kamu
sekalian benar-benar orang gila".
(asy-Syu’arâ` [26]:22-28)
Allah memerintahkan Muhammad
–shallallâhu ‘alaihi wasallam– untuk berkata kepada orang-orang musyrik:
{ قُلْ لِمَنِ الْأَرْضُ وَمَنْ فِيهَا إِنْ كُنْتُمْ
تَعْلَمُونَ(84)سَيَقُولُونَ لِلَّهِ قُلْ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ(85)قُلْ مَنْ
رَبُّ السَّمَوَاتِ السَّبْعِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ(86)سَيَقُولُونَ
لِلَّهِ قُلْ أَفَلَا تَتَّقُونَ(87)قُلْ مَنْ بِيَدِهِ مَلَكُوتُ كُلِّ شَيْءٍ
وَهُوَ يُجِيرُ وَلَا يُجَارُ عَلَيْهِ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ(88)سَيَقُولُونَ
لِلَّهِ قُلْ فَأَنَّى تُسْحَرُونَ(89) }.
Say, [O
Muhammad], "To whom belongs the earth and whoever is in it, if you should
know?"
Katakanlah:
"Kepunyaan siapakah bumi ini, dan semua yang ada padanya, jika kamu
mengetahui?"
They will
say, "To Allah ." Say, "Then will you not remember?"
Mereka akan
menjawab: "Kepunyaan Allah". Katakanlah: "Maka apakah kamu tidak
ingat?"
Say,
"Who is Lord of the seven heavens and Lord of the Great Throne?"
Katakanlah:
"Siapakah Yang Empunya langit yang tujuh dan Yang Empunya 'Arsy yang
besar?"
They will
say, "[They belong] to Allah ." Say, "Then will you not fear
Him?"
Mereka akan
menjawab: "Kepunyaan Allah". Katakanlah: "Maka apakah kamu tidak
bertakwa?"
Say,
"In whose hand is the realm of all things - and He protects while none can
protect against Him - if you should know?"
Katakanlah:
"Siapakah yang di tangan-Nya berada kekuasaan atas segala sesuatu sedang
Dia melindungi, tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari (azab)-Nya, jika
kamu mengetahui?"
They will
say, "[All belongs] to Allah ." Say, "Then how are you
deluded?"
Mereka akan
menjawab: "Kepunyaan Allah". Katakanlah: "(Kalau demikian), maka
dari jalan manakah kamu ditipu?"
Penetapan lain, ketika Allah memerintahkan Nabi-Nya,
Muhammad –shallallâhu ‘alaihi wasallam– untuk berkata kepada orang-orang
musyrik, milik siapakah bumi beserta isinya, siapakah pemelihara tujuh langit
dan pemelihara singgasana yang agung, dan siapakah yang kerajaan segala sesuatu
ada di tangannya? Jawabannya sudah lumrah di kalangan mereka. Karenanya, Allah
Ta’âlâ berfirman:
{ سَيَقُولُونَ لِلَّهِ }
Mereka akan mengatakan: Milik
Allah
Karena itulah, pada akhir
setiap ayat terdapat dampratan dan teguran keras kepada orang-orang musyrik,
bagaimana bisa mereka mengetahui hal itu dan meyakininya, namun kemudian menyekutukan-Nya
dan tidak menunggalkan ibadah hanya kepada-Nya? Ibnu Katsir mengatakan tentang
tafsir ayat-ayat tersebut: Allah Ta’âlâ menetapkan keesaan-Nya dan
kemerdekaan-Nya dalam penciptaan, pengaturan, dan penguasaan, untuk membimbing
kepada pemahaman bahwa Dialah Allah yang tidak ada Ilâh selain Dia; tidak layak
ada peribadatan kecuali kepada-Nya semata, tiada sekutu bagi-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar