Jumat, Februari 14, 2014

DOA MEMOHON PERLINDUNGAN DARI BENCANA

DOA MEMOHON PERLINDUNGAN DARI BENCANA

Innâ lillâhi wa innâ ilaihi râji’ûn. Satu lagi bencana melanda negeri ini. Gunung kelud meletus. Mari berdoa agar saudara-saudara kita yang berada di sekitarnya diberi keselamatan dan diperbaiki segala urusan. Pilihlah lafaz-lafaz doa yang baik, boleh dengan kata-kata kita sendiri. Panjatkan kepada Allah dengan tulus dan mengharap ridha-Nya.

Nabi kita Yang Agung nan Suci, Muhammad shallallâhu ‘alaihi wasallam juga sering berdoa agar terhindar dari bencana, sebagaimana disebutkan di dalam salah satu riwayat, sebagai berikut:

1552 - حَدَّثَنَا عُبَيْدُ بْنُ عُمَرَ، حَدَّثَنَا مَكِّيُّ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ، عَنْ صَيْفِيٍّ، مَوْلَى أَفْلَحَ، مَوْلَى أَبِي أَيُّوبَ، عَنْ أَبِي الْيَسَرِ، أَنَّ رَسُولَ صَلَّى عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَدْعُو: «اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الهَدْمِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ التَّرَدِّي، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْغَرَقِ، وَالْحَرَقِ، وَالْهَرَمِ، وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ يَتَخَبَّطَنِي الشَّيْطَانُ عِنْدَ الْمَوْتِ، وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أَمُوتَ فِي سَبِيلِكَ مُدْبِرًا، وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أَمُوتَ لَدِيغًا»،

'Ubaid ibn 'Umar menuturkan kepada kami, Makkiy ibn Ibrahim menuturkan kepada kami, 'Abdullah ibn Sa'id menuturkan kepadaku, dari Shaifi, Mawla Aflah, Mawla Abi Ayyub, dari Abu al-Yasar, bahwa Rasullallah SAW sering berdoa: "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari kehancuran. Aku berlindung kepada Engkau dari jatuh. Dan aku berlindung kepada Engkau dari tenggelam, terbakar, dan pikun. Aku berlindung kepada Engkau dari meninggal di jalan-Mu dalam keadaan melarikan diri dari (dari medan perang [jihad]). Serta aku berlindung kepada Engkau dari meninggal dalam keadaan tersengat (binatang berbisa).” [Sunan Abi Dawud No. 1552. Shahîh.]

Kami tulis ulang redaksi doa Kanjeng Nabi tersebut:

«اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الهَدْمِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ التَّرَدِّي، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْغَرَقِ، وَالْحَرَقِ، وَالْهَرَمِ، وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ يَتَخَبَّطَنِي الشَّيْطَانُ عِنْدَ الْمَوْتِ، وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أَمُوتَ فِي سَبِيلِكَ مُدْبِرًا، وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أَمُوتَ لَدِيغًا»

"Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari kehancuran. Aku berlindung kepada Engkau dari jatuh. Dan aku berlindung kepada Engkau dari tenggelam, terbakar, dan pikun. Aku berlindung kepada Engkau dari meninggal di jalan-Mu dalam keadaan melarikan diri dari (dari medan perang [jihad]). Serta aku berlindung kepada Engkau dari meninggal dalam keadaan tersengat (binatang berbisa).”

Doa yang siap dicetak dan dibagikan kepada kaum muslimin, bisa didapat dalam bentuk pdf dan word. Semoga bermanfaat.

Semoga kaum muslimin di manapun berada diberi kesabaran dalam setiap musibah yang menimpa mereka.

Miliran, 14 Rabi’uts Tsânî 1435 H/14 Februari 2014 M 04:42 WIB

====

Warga Kediri: Kelud Meletus, Hujan Pasir Deras Kayak Air
Oleh Muhammad Ali
Posted: 14/02/2014 02:00
TOPIK #Gunung Kelud #Meletus #Kediri
Warga Kediri: Kelud Meletus, Hujan Pasir Deras Kayak Air
(Dok. Antara)

Liputan6.com, Jakarta : Setelah statusnya naik menjadi awas, Gunung Kelud di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, akhirnya meletus pada pukul 22.50 WIB. Letusan tersebut membuat kota Kediri dilanda hujan pasir.

Kelud
"Hujan pasir dan debu deras banget. Saya kira ujan air, sebab suaranya deras kayak ujan air," kata Muhammad Nawawi, salah satu warga Kediri saat berbincang melalui telepon dengan Liputan6.com, Jumat (14/2/2014) dini hari.

Nawawi mengatakan, hujan pasir tersebut mulai menerjang rumahnya yang berjarak sekitar 50 kilometer dari Gunung Kelud sekitar pukul 00.00 WIB. "Pasir kerikil masuk ke dalam rumah. Lewat sela-sela rumah," imbuh dia.

Meski begitu, sebelum gunung meletus dirinya sudah diinformasikan melalui pengeras suara dari tempat ibadah. "Jam 22.00 WIB, sudah ada gempa tektonik di bawah kawah. Kemudian diumumkan di masjid dan gereja. Dan sekarang sudah proses sudah evukuasi," jelas dia.

Di Kabupaten Kediri, ada sekitar 66 ribu jiwa yang harus dievakuasi jika terjadi erupsi pada Gunung Kelud. Mereka adalah warga di 4 kecamatan yang terdampak langsung bencana letusan. Yaitu dari Kecamatan Ngancar, Kepung, Plosoklaten, dan Puncu.

Sementara itu, semburan lava pijar juga terlihat jelas dari Desa Kaweron, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, pada radius 15-20 kilometer dari puncak gunung itu.

Semburan lava pijar terlihat cukup tinggi itu sesekali hilang digantikan kepulan awan hitam, dengan tebaran bau belerang yang sudah merambah berbagai wilayah hingga radius 15-20 kilometer.

Gunung Kelud mengalami erupsi, setelah sebelumnya terjadi gempa tremor sampai 6 jam. Gunung itu dinyatakan erupsi pada pukul 22.50 WIB, setelah statusnya naik dari semula waspada menjadi awas.

Perubahan status Gunung Kelud relatif sangat cepat, dari sebelumnya aktif normal berubah menjadi waspada pada Minggu 2 Februari 2014, dan berubah lagi menjadi siaga pada Senin 10 Februari 2014 pukul 16.00 WIB. Saat ini Kamis 13 Februari 2014 pukul 21.15 WIB berubah statusnya menjadi awas.

Gunung itu pernah meletus sampai 25 kali, rentang 1000 tahun sampai tahun 2007, dengan puluhan ribu korban jiwa maupun materiil. Gunung tersebut meletus terakhir pada 2007 tapi secara 'efusif' atau tertahan. (Ali/Rmn)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar