Sabtu, Desember 30, 2017

Aktivitas Direktur Perseroan Saham dan Buruh yang Bekerja Pada Perseroan Tersebut

Soal Jawab Perseroan Saham
Aktivitas Direktur Perseroan Saham dan Buruh yang Bekerja Pada Perseroan Tersebut

- في كتاب النظام الاقتصادي ان تصرفات مدير الشركة المساهمة باطلة فاذا تعاقد المدير مع احد الموظفين فهل العقد باطل وهي يأثم مدير الشركة لقيامه بعقد باطل وهل يجوز لمسلم التعاقد مع هذه الشركة ؟
Di dalam kitab an-Nizhâm al-Iqtishâdiyy disebutkan bahwa pengelolaan harta yang dilakukan oleh direktur Perseroan Saham adalah batil. Apabila si direktur saling mengikat akan dengan salah seorang pegawai, apakah akadnya juga batil? Apakah direktur Persero ini berdosa karena karena menjalankan akad batil? Apakah seorang muslim boleh berakad dengan Perseroan ini?

  الجواب :- البطلان هو عدم موافقة امر الشارع ويطلق ويراد به عدم ترتب اثار العمل عليه في الدنيا والعقاب عليه في الاخرة . ويترتب على البطلان حرمة الانتفاع ويستحق عليه العقاب في الاخرة . وبناء على ذلك فان تصرف مدير الشركة باطل فيكون تصرفه الباطل حراما ومثله كل مسلم يتعاقد مع الشركة تعاقدا باطلا فانه يحرم عليه هذا التعاقد .
20/2/1969


Jawaban: Batil adalah tidak mencocoki ketetapan Sang Pembuat syariat. Istilah ini digunakan untuk menyebut dan memaksudkan tidak adanya dampak yang mengikuti aktivitas tersebut di dunia dan pelakunya medapatkan sanksi di akhirat kelak. Sesuatu yang batil berdampak pada keharaman memanfaatkannya dan berhak mendapat hukuman di akhirat. Atas dasar itu, pengelolaan direktur Perseroan Saham adalah batil, dan pengelolaannya yang batil itu hukumnya haram. Sama halnya bagi setiap muslim yang berakad dengan Perseroan Saham dengan akad yang batil, maka akad tersebut haram atasnya.

20/02/1969
 ----------------------------
- ورد في جواب السؤال عن تصرفات مدير شركة المساهمة قلتم ان جميع تصرفات المدير باطلة، وفي النظام الاقتصادي ان العمل مع هذه الشركات ينظر فيه، فان كان مما يجوز اخذ الاجرة عليه جاز التعاقد مع الشركة المساهمة عليه، فكيف يكون هذا التعاقد الاخير جائزا مادامت جميع تصرفات المدير او الشركة باطلة ؟ اي هل تصرفات المدير قسمان قسم باطل والاخر جائز ؟ وهل للتصرف الواحد طرفان،طرف باطل من ناحية المدير وطرف جائز من المتعاقد ؟
Di dalam jawaban atas pertanyaan tentang pengelolaan direktur perseroan saham, panjenengan menyatakan bahwa seluruh aktivitas pengelolaan si direktur adalah haram. Sedangkan di dalam kitab an-Nizhâm al-Iqtishâdiyy dinyatakan bahwa bekerja pada perseroan-perseroan ini maka perlu dilihat kasusnya. Jika aktivitasnya merupakan aktivitas yang diperbolehkan mengambil upah darinya, maka boleh berakad dengan perseroan saham tersebut. Lalu bagaimana mungkin melakukan akad yang disebut terakhir tersebut boleh sedangkan seluruh aktivitas pengelolaan direktur atau persero tersebut batil? Apakah maksudnya adalah bahwa aktivitas pengelolaan sang direktur itu ada dua macam, yaitu ada yang batil dan ada yang boleh? Dan apakah dalam satu aktivitas pengelolaan ada dua sisi, yaitu sisi yang batil dari pihak direktur dan dan sisi yang boleh dari pihak yang berakad dengannya?

الجواب :- ان العمل في الشركة كأجير غير عمل المدير وان كان اجيرا لان المدير يتصرف عن جميع الشركاء فينطبق عليه حكم الشريك، فعمل المدير من حيث هو باطل .

19 من ذي الحجة 1388
8/3/1969
Jawaban: Bekerja sebagai buruh di dalam perseroan bukanlah pekerjaan direktur, meskipun dia adalah buruhnya. Sebab, direktur mengelola atas nama seluruh pesero, sehingga hukum pesero cocok diterapkan kepadanya. Maka aktivitas direktur perseroan saham tersebut, dari sisi pihaknya adalah batil.

19 Dzulhijjah 1388 H/08 Maret 1969 M

[Diterjemahkan oleh Shofhi Amhar, S.Th.I, M.A pada tanggal 11 Rabî’ul Âkhir ]439 H/30 Desember 2017. Koreksi dan masukan atas terjemahan ini, mohon kontak kami di 0822-4252-2585]

Kamis, Desember 28, 2017

MUFRADĀT SURAT AL-QASHASH [28] AYAT 35


MUFRADĀT SURAT AL-QASHASH [28] AYAT 35
.
BI`ĀYĀTINĀ ANTUMĀ WAMAN ÏTTABA'AKUMĀ ÄL-GHĀLIBŪNA
.
Dengan ayat-ayat Kami, kalian berdua dan orang-orang yang mengikuti kalian berdualah yang akan menang.
.
Kalian berdua di sini maksudnya adalah Nabi Musa dan Nabi Harun. Ayat-ayat di sini maksudnya adalah mukjizat-mukjizat.
.
KOSAKATA:
.
30. BI: dengan
.
31. ĀYĀTI: ayat-ayat (mukjizat-mukjizat)
.
(29) -NĀ: ...
.
32. ANTUMĀ: kalian berdua
.
(22) WA: ...
.
33. MAN: siapa, siapakah, siapa saja, siapapun, barangsiapa
.
34. ÏTTABA'A: dia (mudzakkar*) telah mengikuti
.
35. -KUMĀ: kalian berdua
.
36. ÄL-GHĀLIBŪNA: para pemenang, orang-orang yang menang, dominan
***
*kata bergender laki-laki disebut mudzakkar, meskipun kenyataannya bukan laki-laki.
.
(((Ya Allah jadikanlah Alquran sebagai imam dalam hidup kami)))
.
Kunjungi: fb.com/bhsarab, fb.com/1Pekan1Ayat
.
Tentang Program CIcilaN kosakaTA QUran klik http://bit.ly/2CRu4Xl

Senin, Desember 18, 2017


MUFRADĀT SURAT AL-HUJURAT AYAT 14
(SEBAGIAN)
.
WALÀKIN QŪLŪ: ASLAMNĀ
.
6. WA : dan
.
7. LÀKIN : tetapi
.
8. QŪLŪ: : katakanlah oleh kalian
.
9. ASLAMNĀ : kami telah tunduk
.
***
.
Ini adalah contoh lanjutan program cicilan kosakata Alquran yang sedang berjalan. Silakan ditulis di buku catatan (lebih baik dengan huruf hijaiyah). Baca berulang-ulang sampai hafal benar. Jangan tergesa-gesa. Jika istiqamah mencicil kosakata Alquran seperti ini, insya Allah lama-kelamaan kita akan lebih
menikmati bacaan Alquran kita. Ingat, belajar Bahasa Arab hukumnya wajib. Dan cara ini adalah salah satu jalan paling mudah untuk memulainya.
.
(Abu Musa)
.
Kunjungi: fb.me/bhsarab
Tentang Program Ini: http://bit.ly/2CRu4Xl

Rabu, Desember 13, 2017

GURUNYA PAK MAHFUD BERBICARA TENTANG KEWAJIBAN MENJALANKAN HUKUM ISLAM

GURUNYA PAK MAHFUD BERBICARA TENTANG KEWAJIBAN MENJALANKAN HUKUM ISLAM

01
Pak Mahfud di layar kaca pernah bilang bahwa hukum Islam tidak boleh dijalankan kecuali setelah hukum tersebut menjadi qanun

02
Sebelumnya beliau mengaku pernah belajar tema al-Ahkâm as-Sulthâniyyah dari KH Ahmad Azhar Basyir (Ketua Umum Muhammadiyah sebelum Pak Amien Rais) selama 2 semester di UII

03
Kebetulan saya punya buku KH Ahmad Azhar Basyir yang berbicara tentang pemerintahan dalam Islam, ternyata beliau berpandangan bahwa hukum Islam itu wajib dijalankan. Bisa dipahami dari beberapa kalimat yang saya kutip di poin-poin selanjutnya berikut:

04
“…dapat ditentukan bahwa tujuan negara menurut ajaran Islam adalah melaksanakan ajaran Alquran dan sunah Rasul…” (hlm. 152)
05
“Sejalan pula dengan ketentuan bahwa tujuan negara adalah menjalan ajaran Alquran dan Sunah Rasul, Islam pun mengajarkan bahwa kedaulatan negara pada hakikatnya ada pada Allah, hukum yang berlaku dalam negara adalah hukum Allah, penguasa hanyalah pelaksana hukum Allah yang hanya boleh ditaati selama aturannya tidak bertentangan dengan hukum Allah.” (hlm. 153)

06
“Islam mengajarkan bahwa yang menjadi objek musyawarah terutama hal penting yang tidak disebutkan dalam Alquran dan Sunah Rasul. Terhadap hal yang telah disebutkan dalam Alquran dan Sunah Rasul, tidak perlu dimusyawarahkan, tinggal dilaksanakan saja.” (hlm. 154-155)

07
“Dengan demikian, Islam tidak mengenal kekuasaan mutlak bagi kepala negara. Jika kepala negara ternyata menyimpang dari garis Alquran dan Sunah Rasul dalam memimpin negara, rakyat berhak memperingatkannya.” (hlm. 158)

08
“Khalifah dapat diartikan juga sebagai wakil Tuhan, dengan pengertian bahwa dalam memimpin pemerintahan melaksanakan perintah atau hukum Tuhan sebagaimana disebutkan dalam Alquran yang penjelasannya disebutkan dalam Sunah Rasul.” (hlm. 159)

09
“Gelar kepala negara tersebut tidak mengikat. Yang penting bukan gelarnya, tetapi fungsinya sebagai pelaksana hukum Allah dalam memenuhi kepercayaan rakyat untuk memimpin negara.” (hlm. 159-160)

10
“…hakim wajib melaksanakan keadilan sesuai hukum Allah.” (hlm. 161)

11
“Badan dan pejabat pemerintah, sama sekali tidak berada di luar yuridiksi hukum, tidak kebal dari hukum yang berlaku sesuai ketentuan Alquran dan Sunah Rasul.” (hlm. 161)

12
KH Azhar Basyir meletakkan satu sub-judul “Pelaksanaan Syariat Islam.” Di situ ditegaskan kembali kewajiban negara dalam melaksanakan syariat Islam dengan merincinya ke dalam bidang akidah, bidang ibadah, bidang akhlak, dan bidang muamalah, hukum pidana, hukum keluarga, dan keadilan sosial. (hlm. 161-165)

13
Demikian kutipan yang difokuskan kepada wajibnya pelaksanaan syariat Islam oleh negara dari buku berjudul “Citra Manusia dan Masyarakat Muslim”. Buku tersebut ditulis oleh KH Ahmad Azhar Basyir dan diterbitkan oleh UII Press Yogyakarta tahun 2002.


KESAN SURAT AL-AN'AM AYAT 130

KESAN SURAT 6 AYAT 130

1
Saya sebagai manusia merasa cemburu dengan golongan jin yang disapa lebih dulu oleh Allah di dalam ayat ini dibandingkan golongan manusia.
2
Para Rasul ada yang berasal dari golongan jin maupun manusia. Sebelumnya saya pernah membaca keterangan Syaikh ‘Aliyy ash-Shabûniyy tentang salah satu ayat di dalam Surat ar-Rahmân bahwa ada ijmak ketiadaan Nabi dan Rasul dari kalangan jin. Setelah membaca ayat ini dan beberapa keterangan tafsir tentangnya, saya mendapati klaim ijmak itu tidak tepat.  Ada perbedaan pendapat dalam hal ini. Tiadanya Nabi dan Rasul dari kalangan jin adalah pendapat jumhur ulama dan inilah yang benar, insya Allah. Kecemburuan saya terhadap bangsa jin terobati.
3
Golongan jin dan manusia dipertanyakan oleh Allah mengapa melalaikan hari akhir. Mereka dipertanyakan oleh Allah, mengapa bisa begitu, padahal Allah telah mengirim para utusan untuk mereka. Golongan jin dan manusia mengakui bahwa mereka berjumpa dengan para utusan Allah. Tampak bahwa pengakuan itu mereka ucapkan dengan lisan mereka. Mereka juga mengakui bahwa mereka adalah orang-orang kafir. Tetapi pengakuan kekafirannya itu tampaknya tidak diucapkan dengan mulut mereka, melainkan berupa kesadaran penuh yang dibarengi dengan penyesalan.
4
Umat non-muslim di dunia ada yang menolak disebut kafir. Bahkan ketika kaum muslimin mengucapkan kata-kata kafir ini untuk menjelaskan suatu kebenaran di internal kaum muslimin sendiri pun mereka meradang. Sikap penolakan itu sama sekali tidak akan bisa mereka lakukan di akhirat kelak. Mereka akan mengakui dengan sepenuhnya bahwa mereka memang kafir. Kita berlindung kepada Allah dari kekafiran. Ya Allah, lindingulah kami dari segala bentuk kekufuran. Wafatkanlah kami dalam keadaan mukmin, muslim, dan husnul khatimah.
5
Kekafiran bisa disebabkan karena tertipu kehidupan dunia. Kehidupan dunia bisa menipu manusia dan jin. Kehidupan dunia bisa menjerumuskan golongan jin dan manusia ke dalam kekafiran.
6
Mengapa Allah meyapa jin dan manusia dengan menggunakan kata ma’syar? Pertanyaan yang terlintas di benak dan belum menemukan jawaban.


Kamis, Desember 07, 2017

CICILAN KOSAKATA QURAN (CINTAQU)

CICILAN KOSAKATA QURAN (CINTAQU)
.
.
Saya masih condong untuk percaya bahwa pengajaran Bahasa Arab sebaiknya pertama-tama didekatkan dengan Alquran.
.
Saya juga percaya bahwa ilmu shorof lebih mudah dan mendesak untuk dipelajari dibandingkan ilmu nahwu, khususnya bagi tujuan membaca teks arab gundul.
.
Maka saya menyusun modul perluasan Amtsilah Tashrifiyyah yang kosakatanya sedapat mungkin diambil dari Alquran.
.
Berharap manfaatnya menyebar lebih luas, dibuka kursus modul tersebut. Via WA. Ada yang gratis, ada yang berbayar. Hasilnya? Yang gratis lebih mengecewakan dibandingkan yang berbayar. Sedih.
.
Tetapi semangat untuk turut serta menyebarkan bahasa agung ini tidak pupus. Di benak terpercik-percik berbagai ide tentang pembelajaran bahasa Arab berbasis Alquran.
.
Dalam hal membaca tulisan arab gundul, saya sering memotivasi bahwa cara termudah yang bisa kita lakukan untuk berlatih adalah dengan membacanya semampu kita. Jangan takut salah. Dari kesalahan itulah kita belajar. Yang penting berani membaca dulu.
.
Benar atau salah itu tugasnya pihak yang sudah bisa membaca. Maka perlu ada yang mengoreksi.
.
Ide berlatih membaca itu saya terapkan di grup Nahwu Shorof Praktis Putri. Ada beberapa sambutan, meski akhirnya tenggelam lagi. Ternyata konsisten belajar itu sangat sulit. Padahal gratis.
https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v9/f53/1/16/1f605.png😅 Bagi yang mau menerapkan latihan ini, silakan gabung di grup. Insya Allah selamanya gratis.
.
Dengan ide 'berani baca saja dulu' itu ada juga yang meminta koreksi bacaan kitab secara pribadi (bertarif Rp 50 per huruf) dan masih berjalan sampai sekarang. Sesuatu yang saya syukuri karena ada yang mau belajar melalui saya dengan cukup konsisten (plus ada tarifnya. Haha)
.
Sekarang terpercik pula dalam pikiran untuk menyelenggarakan program mencicil kosa kata Alquran. Saya share di sini berharap memberi manfaat. Siapa tahu ada yang mau menerapkan ide ini secara pribadi atau (lebih baik) dalam sebuah komunitas.
.
Program CICILAN KOSA KATA ALQURAN sebenarnya ide sederhana. Sudah banyak yang melakukan dengan teknis yang berbeda. Jika dilakukan secara konsisten, insya Allah manfaatnya besar.
.
Ambil satu ayat pendek atau potongan ayat dari Alquran. Terdiri dari paling banyak 10 kata. Tuliskan. Baca berulang-ulang 10-100 kali. Tuliskan di buku khusus. Pilih buku yang tipis saja
.
Penggal-penggal menjadi kata per kata. Tuliskan artinya. Baca lagi berulang-ulang. 10-100 kali. Setorkan kepada teman, suami, isteri, bapak, ibu, atau siapa pun yang mau dapat pahala dan halal (jadi, setor ke pacar nggak boleh lho ya...).
.
Kalau setorannya gagal, baca lagi berulang-ulang. 10-100 kali. Setorkan lagi. Gagal lagi, baca lagi. Begitu seterusnya. Jangan buru-buru menambah kosa kata. Lebih baik sedikit tetapi melekat erat daripada banyak tapi hilang semua.
.
Rutinkan selama setahun. Insya Allah akan ada perubahan saat membaca atau mendengarkan ayat-ayat Alquran. Sekurangnya akan bisa meraba maknanya.
.
Jangan dihitung berapa kata yang akan dikuasai dalam setahun itu. Tang ting tung jangan dihitung. Tahu-tahu nanti kamu dapat untung. Begitu kata mbah Titiek Puspa.
.
Ini sangat sederhana. Mudah. Tetapi menjalankannya akan berat. Tantangan terbesarnya, bagaimanapun, adalah sikap istiqamah. Maka memang lebih baik membentuk kelompok.
.
Buat kelompok terdiri dari 3-5 orang. Pilih salah seorang yang paling baik pengetahuannya tentang Bahasa Arab. Setorkan Rp 15.000 padanya sebagai saldo. Jika dalam sepekan tidak melakukan setoran sama sekali, saldo berkurang Rp 5.000. Setiap setoran satu kata, saldo berkurang Rp 300. Kira-kira begitu. Nominal dan batas waktu bisa diubah sesuai kesepakatan.
.
Kami membuka kesempatan untuk Program Cicilan Kosakata Quran semacam ini via chat WA. Untuk informasi dan pendaftaran, klik http://bit.ly/2iX303J atau kontak 0822-4252-2585.
.
Allàhumma ïrhamnā biälQur`āni.

.
Sedayu, 17 Rabī'u äl`Awwali 1439 H/06 Desember 2017 M 12.03 WIB

Jumat, Desember 01, 2017

PERBEDAAN ANZALA DAN NAZZALA

PERBEDAAN ANZALA DAN NAZZALA
Alquran menggunakan kata ANZALA (أَنْزَلَ) dan NAZZALA (نَزَّلَ). Keduanya diartikan ke dalam Bahasa Indonesia dengan makna yang sama: MENURUNKAN.
Dapat dibaca di dalam kitab Tafsir Surah an-Nur karya Syaikh Muhammad ibn Muhammad al-Mukhtaar asy-Syinqithiyy bahwasanya ANZALA maknanya adalah MENURUNKAN SEKALIGUS, sedangkan NAZZALA bermakna MENURUNKAN SECARA BERANGSUR-ANGSUR.
Wallahu A'lamu.
الفرق بين قوله: (أنزل) و (نزّل)
وفي قوله تعالى: {وَأَنزَلْنَا فِيهَا آيَاتٍ بَيِّنَاتٍ} [النور:1] : تارةً يعبِّر القرآنُ بـ (أنْزَل) وتارةً يعبِّر بـ (نَزَّل) ، قال بعض العلماء: هناك فرق بين قوله تعالى: (أنْزَل) وبين قوله: (نَزَّل) ، فإن عُبِّر بـ (أنْزَل) ؛ فالمراد به نزول الشيء كاملاً، وإن عُبِّر بـ (نَزَّل) ؛ فالمراد به تجزئة الشيء ونزوله نجماً نجماً.
وهذا هو اختيار طائفة من المحققين رحمهم الله.
وقد أشار الله تبارك وتعالى إلى نزول القرآن جملةً كما في قوله تعالى: {لَكِنِ اللَّهُ يَشْهَدُ بِمَا أَنزَلَ إِلَيْكَ أَنزَلَهُ بِعِلْمِهِ وَالْمَلائِكَةُ يَشْهَدُونَ وَكَفَى بِاللَّهِ شَهِيدًا} [النساء:166] ، فعبَّر بـ (أنزل) في الجملة، وأما في التفصيل فقال: {وَنَزَّلْنَاهُ تَنزِيلاً} [الإسراء:106] ، فدل على أن (أنزل) للجميع، و (نَزَّل) للمنجم، وعلى ذلك قوله تعالى: {إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ} [القدر:1] ، أي: أنزلناه كاملاً إلى السماء الدنيا في ليلة القدر، وهو اختيار طائفة من العلماء والسلف رحمهم الله.
يقول تعالى: (وَأَنزَلْنَا فِيهَا آيَاتٍ بَيِّنَاتٍ) .

Jumat, Oktober 27, 2017

PERUBAHAN UNDANG-UNDANG DASAR

PERUBAHAN UNDANG-UNDANG
Politisi sebuah partai yang tidak mau saya sebut namanya menyatakan:
“Yang pertama, kita sebagai warga negara harus percaya kepada pemerintah yang kita pilih secara langsung. Harus percaya. Jangan kita curiga terlalu berlebihan kepada pemerintah. Karena dia eksekutif. Dia eksekutif. Yang kedua, revisi. Revisi itu hal yang biasa secara norma. Jangankan undang-undang, undang-undang dasar juga bisa direvisi. Melalui mekanisme yang diatur oleh undang-undang dasar tentunya.”  (video youtube mulai menit 40:19).
Ada beberapa poin yang ingin saya tanggapi dari pernyataan di atas.
Pertama, keharusan percaya kepada pemerintah dengan alasan “karena dia eksekutif” adalah alasan yang tidak masuk akal. Selama pemerintah masih mengaku sebagai manusia, maka dia bisa salah. Umat memiliki tugas untuk mengoreksi kesalahan yang dilakukan pemerintah, terutama pelanggaran terhadap hukum-hukum Allah. Tidak peduli dia berstatus eksekutif ataupun bukan. Kepercayaan terhadap pemerintah tidak tergantung statusnya sebagai eksekutif atau bukan, melainkan tergantung komitmennya terhadap syariat Allah. Komitmen itulah yang pada gilirannya akan mengarahkan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkannya. Kebijakan-kebijakan yang bersifat sekuleristik wajib dicurigai, sebab secara sadar telah melanggar bahkan menentang prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa yang justru hendak dijaga.
Kedua, si politisi menyatakan sesuatu yang benar tetapi belum lengkap ketika dia berbicara tentang perubahan undang-undang. Bahwa undang-undang bisa direvisi adalah benar. Tetapi sengaja mengundang-undangkan dan menyetujui aturan yang sejak awal disadari memiliki cacat mendasar adalah batil dan amat sangat zalim. Sungguh orang-orang yang menyetujuinya akan dimintai pertanggungjawaban di sisi Allah. Bagaimana kalian akan menjawab kelak? Apakah kalian masih akan bisa berkelit bahwa perbuatan kalian itu agar undang-undang yang kalian sahkan secara zalim bisa direvisi, padahal dengan menolaknya pun kalian bisa melakukannya?
Ketiga, si politisi menyatakan bahwa undang-undang dasar pun bisa direvisi dengan mekanisme yang juga diatur oleh undang-undang dasar. Ini juga pernyataan yang benar. Dan patut diingat bahwa bab perubahan undang-undang dasar juga mengalami perubahan. Perubahan adalah hal yang wajar, karena manusia tempatnya salah dan lupa. Setiap anak Adam adalah pelaku kesalahan, dan sebaik-baik pelaku kesalahan adalah yang banyak bertaubat. Salah satu hal yang harus ditempuh untuk bertaubat memperbaiki dan tidak meneruskan kesalahan tersebut. Maka jika didapati kesalahan di dalam undang-undang dasar yang menyalahi prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa beserta segala konsekuensinya, tidak perlu untuk melakukan perubahan itu.
Bumi Allah, 07 Shafar 1439 H/27 Oktober 2017 M 5:59 WIB

Shofhi Amhar, S.Th.I, M.A.


Minggu, Agustus 27, 2017

TAFÂWUT

TAFÂWUT

Kontradiksi adalah salah satu alternatif terjemah dari kata ‘tafâwut’ (rasm utsmâniyy: تفوت), sebuah kata yang hanya disebut sekali di dalam Alquran, yaitu di dalam surat äl-Mulk ayat 3. Di dalam ayat tersebut Allah menyatakan bahwa tidak akan ditemukan tafâwut di dalam ciptaan-Nya.

Kamus Bahasa Arab v2.0 (software) menyebutkan dua arti untuk kata ini, yaitu perbedaan dan selisih, setelah menyebutkan kata yang dianggap sinonim: ikhtilâf. Sedangkan bentuk fi’l dari kata ini, yaitu tafâwata diartikan berlainan dan berbeda.

Tafsîr äl-Jalâlayn menafsirkan kata tafâwut dengan tabâyun wa ‘adamu tanâsub. Tabâyun pada Kamus Bahasa Arab v2.0 bermakna perbedaan, (ke)berlawanan, dan kontradiksi. Tanâsaba (fi’l dari tanâsub) dimaknai bersesuaian dan bersamaan.

Muhammad Thalib (2012:726) menerjemah-tafsirkan kata ini dengan kekurangan, sementara Quraish Shihab (2010:562) memaknainya dengan ketidakseimbangan.

Sebagai perbandingan, Allah menyebutkan bahwa Dia ber-itqân atas segala sesuatu (än-Naml [27:88). Ayat ini adalah salah satu dasar pembuktian keberadaan Allah yang bisa dilakukan dengan mengamati alam semesta. Dengan kata lain, keberadaan sifat itqân dan ketiadaan tafâwut pada alam semesta membuktikan bahwa di balik ini semua ada Sang Pencipta.

Wa Ällâhu A’lamu.


Sedayu-Bantul-Mataram Islam, 05 Dzû äl-Hijjah 1438 H/27 Agustus 2017 M 

Jumat, Juli 21, 2017

BELAJAR BAHASA ARAB AL QURAN METODE “BACA SAJA!” (KURSUS BAHASA ARAB VIA WA) (Kontak: 0822.4252.2585 a.n. Abu Musa).

BELAJAR BAHASA ARAB AL QURAN METODE “BACA SAJA!” (KURSUS BAHASA ARAB VIA WA)

(Kontak: 0822.4252.2585 a.n. Abu Musa).

Anda bisa membaca Alquran dan rutin membacanya?

Anda bisa membaca Alquran, khatam berkali-kali, tetapi tidak memahami apa yang Anda baca, karena Bahasa Arab bukan bahasa keseharian Anda?

Anda ingin belajar Bahasa Arab dengan tujuan bisa mengeja makna kata-kata di dalam Alquran, tetapi tak tahu harus memulai dari mana?

Belajar Bahasa Arab Al Quran Metode “Baca Saja!” menawarkan solusi untuk orang-orang seperti Anda.

Sebab kami menyadari, Bahasa Arab adalah modal dasar untuk bisa memahami Al Quran.

Dan sebaliknya, Al Quran merupakan modal besar yang sudah Anda miliki untuk bisa memahami kaidah-kaidah Bahasa Arab yang dipilih Allah sebagai bahasa Kitab-Nya yang tidak ada keraguan ini.

Anda berminat? Hubungi kami. Kontak di nomer WA: 0822.4252.2585 (a.n. Abu Musa)

Kami menawarkan metode yang sederhana. Anda hanya perlu membaca. Target kami adalah Anda paham sejak pertama.

Metode ini kami siapkan sebagai teropong, untuk Anda yang ingin meraba tulisan gondrong.

Disajikan secara singkat di sebuah modul, perlahan-lahan Anda dibimbing untuk bisa meraba tulisan Arab gundul.

Metode ini, dengan izin Allah, akan memudahkan kita memahami kaidah-kaidah bahasa Arab. Insya Allah kita akan menyadari bahwa ternyata mempelajari kaidah bahasa Arab bisa dimulai dengan sangat sederhana. Dimulai dengan kitab suci berbahasa Arab yang dekat dengan Anda!

Hubungi kami di Nomer Kontak WA: 0822.4252.2585 (a.n. Abu Musa)

Persyaratan, waktu belajar, dll bisa langsung ditanyakan ke nomer di atas.


Bayar sekali saja, silakan belajar dengan modul kami seumur hidup, sepuas Anda, sampai Anda bisa!

Ttd

ABU MUSA

(Pendiri Metode Belajar Bahasa Arab BACA SAJA!)

WA: 0822.4252.2585

++++++++++

Mengapa belajar Bahasa Arab dengan Al Quran?

Buku yang sampul depannya saya tampilkan dalam tulisan ini adalah salah satu buku yang menginspirasi saya dalam mengembangkan Belajar Bahasa Arab Metode “Baca Saja!”. Pada Kata Pengatar Cetakan Ke-2, Prof. Dr. Salman Harun, penulis buku ini menulis:

“Banyak permintaan dari masyarakat, baik masyarakat umum maupun kalangan akademisi, terhadap buku ini. Perrmintaah itu dalam bentuk izin untuk memfotokopi, atau agar buku ini diterbitkan kembali. Alasan yang dikemukakan mereka antara: sangat menarik karena contohc-contohnya seluruhnya ayat-ayat al-Qur’an, tepat untuk diajarkan kepada pelajar, dan dua keuntungan yang diperoleh sekaligus, yaitu mengerti Bahasa Arab dan al-Qur’an, dan sebagainya.”

Pernyataan beliau yang lebih menginspirasi untuk mengembangkan modul Belajar Bahasa Arab Metode “Baca Saja!” ada di Kata Pengantar Cetakan Ke-1. Beliau nyatakan:

“Bila ditinjau tujuan-tujuan pengajaran Bahasa Arab yang pernah dirumuskan, akan ditemukan kenyataan bahwa tujuan itu tidak pernah menyimpang dari sasaran utama: agar pelajar mampu memahami Islam dari sumber aslinya, yaitu al-Qur’an dan Hadis. Tetapi apa yang telah dikerjakan tampaknya tidak sejalan dengan sasaran yang hendak dicapai itu, terutama pada saat-saat terakhir. Hal itu karena Bahasa Arab yang diajarkan adalah Bahasa Arab sebagai bahasa komunikasi. Padahal bahasa itu jelas sekalig berbeda dari bahawa Qur’an dan Hadis.”

Dst.

Didasari oleh keprihatinan itu, Prof. Dr. Salman Harun lalu menyusun buku “Pintar Bahasa Arab Al-Quran; Cara Cepat Belajar Bahasa Arab Agar Paham Al-Quran.” Tebal materi utama buku ini hampir 350 halaman. Di dalamnya memaparkan Nahwu dan Shorof secara berselang-seling dengan contoh-contoh yang seluruhnya adalah ayat-ayat al-Qur’an.


Anda minat? Hubungi kami: 0822.4252.2585

Rabu, Juli 19, 2017

Belajar Bahasa Arab Metode "Baca Saja!"

Belajar Bahasa Arab Metode "Baca Saja!"

1. Peserta disyaratkan bisa membaca Alquran

2. Proses belajar bisa jarak jauh via WA (seluruh Indonesia) atau pertemuan langsung (area masih terbatas)

3. Biaya belajar jarak jauh:

a. Paket A: Rp 50.000,00 untuk satu modul

b. Paket B: Rp 100.000,00 untuk 3 modul
(setiap modul 8-12 halaman)

b. Biaya pertemuan langsung: Rp 50.000/pertemuan 60 menit.

Ketentuan Belajar Jarak Jauh

1. Modul dikirimkan via email, berbentuk pdf. Boleh dicetak dan diperbanyak oleh peserta

2. Kontrak belajar untuk setiap paket adalah mempelajari modul pada paket yang dipilih. Berlaku untuk seumur hidup.

3. Waktu belajar tidak ditentukan. Peserta bisa mengerjakan latihan-latihan yang diberikan oleh instruktur kapan saja dia mau.

4. Latihan idealnya dilakukan secara lisan, dengan cara: peserta merekam suara dan dikirimkan ke nomer WA instruktur

5. Instruktur bisa menambah latihan yang relevan yang sebisa mungkin diambil dari Alquran, sesuai dengan tujuan metode BACA SAJA!, yaitu membantu memahami makna Alquran.

Bantul, 24 Syawwāl 1438 H/18 Juli 2017 M 02.53

Ttd

Abu Musa

(Pendiri Metode Belajar Bahasa Arab "BACA SAJA!")

Kontak: 0822.4252.2585

Soal-Jawab Seputar Belajar Bahasa Arab

Soal-Jawab Seputar Belajar Bahasa Arab

Oleh: Shofhi Amhar, S.Th.I

Apa pentingnya mempelajari Bahasa Arab?

Mempelajari bahasa Arab sangat penting, karena Bahasa Arab adalah bahasa yang dipilih oleh Allah sebagai bahasa Alquran. Sebagai orang Arab, Nabi Muhammad shallallâhu ‘alaihi wasallam juga bertutur dengan bahasa Arab. Oleh karena itu, mempelajari Alquran dan Hadis (Sabda Nabi Muhammad shallallâhu ‘alaihi wasallam) tidak dapat sempurna kecuali dengan mempelajari bahasa Arab. Mempelajari Alquran dan Hadis dengan menggunakan bahasa Arab bagaikan melihat panorama alam yang indah secara langsung, sedangkan mempelajari Alquran dan Hadis tanpa menguasai bahasa Arab, hanya melalui terjemahan saja, itu seperti melihat panorama keindahan alam melalui foto. Tentu jelas bedanya.

Apa saja yang perlu dipelajari dari Bahasa Arab?

Kemahiran bahasa itu ada empat: berbicara (takallum), menulis (kitâbah), memahami perkataan lisan (fahmul masmû’), serta memahami tulisan (fahmul maqrû`). Empat kemahiran ini perlu dimiliki. Akan tetapi, untuk kepentingan memahami Alquran dan Hadis, yang paling pokok untuk dikuasai adalah kemampuan memahami perkataan lisan dan tulisan (fahmul masmû’ wal maqrû`). Fahmul masmû’ wal maqrû` sendiri, terlebih dalam kaitannya dengan penggalian makna-makna serta rahasia-rahasia Alquran dan Hadis, membutuhkan dasar-dasar kaidah ilmu bahasa Arab. Ilmu tentang kaidah-kaidah Bahasa Arab inilah yang sangat perlu untuk dikuasai dalam rangka memahami Alquran dan Hadis lebih dalam.

Apa saja kaidah-kaidah Bahasa Arab itu?

Kaidah-kaidah Bahasa Arab dibagi menjadi banyak cabang. Namun yang paling mendasar adalah ilmu sharf (morfologi) dan nahwu (gramatika). Ilmu sharf adalah ilmu yang mempelajari susunan dan cara membaca huruf dalam kata beserta maknanya. Sedangkan ilmu nahwu adalah ilmu yang mempelajari susunan kata dalam kalimat beserta kedudukan kata tersebut dan maknanya.

Jika harus memilih, mana yang sebaiknya dikuasai terlebih dahulu, Ilmu Sharf atau Ilmu Nahwu?

Dari dua cabang ilmu Bahasa Arab itu, secara prioritas, yang lebih dulu perlu dikuasai adalah ilmu sharf, karena berkaitan dengan penguasaan kosakata Bahasa Arab (mufradât). Orang-orang yang menguasai ilmu sharf bisa menguasai kosakata berkali-kali lipat lebih banyak dibandingkan orang-orang yang tidak menguasainya.

Bukankah menguasai kosakata juga penting?

Ya. Bukan hanya penting, bahkan sangat penting. Namun, menguasai kosakata bisa dilakukan dalam kerangka pembelajaran ilmu sharf. Jadi, mempelajari ilmu sharf tetap bisa dijadikan prioritas. Bahkan, penguasaan ilmu sharf sangat menunjang penguasaan kosakata. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, siapapun yang menguasai ilmu sharf bisa melejit dalam penguasaan kosakata.

Bagaimana cara mempelajari ilmu sharf?

Caranya adalah dengan mempelajari pola-pola kata. Pola-pola kata itu bisa dikenali dengan memahami akar katanya, imbuhannya, sisipannya, dan juga akhirannya, beserta syakal dan pengaruhnya masing-masing terhadap makna kata tersebut.

Buku apa yang bagus digunakan untuk mempelajari ilmu ini?

Saya belajar ilmu sharf pertama kali dengan menghafal pola-pola kata dalam buku al-Amtsilah at-Tashrîfiyyah. Saya ingin menyebutkan, Bapak saya adalah orang yang pertama kali memperkenalkan buku yang luar biasa ini. Semoga Allah melimpahkan pahala yang terus mengalir kepada beliau karena jasanya tersebut.

Di bawah bimbingan Bapak, saya hanya mampu menghafalkan satu bab dari buku luar biasa yang juga disebut buku Tasrifan tersebut. Namun, manfaat dari menghafalkan timbangan-timbangan kata beserta contoh-contohnya itu bisa saya rasakan. Terlebih saat di akhir masa kuliah saya sempat mondok dengan bimbingan Ustadz Abdurrahim yang mengharuskan para santrinya menghafal buku ini.

Bukunya tebal?

Tidak. Justru bukunya sangat tipis.

Apakah mempelajarinya harus dengan dihafal?

Ya, sebaiknya dihafal. Akan tetapi, proses pembelajaraan yang hanya melulu menghafal berpeluang lebih cepat membuat jenuh. Tanpa ada upaya untuk menjelaskan faidah dari materi hafalan, orang akan merasa apa yang dilakukannya tidak ada manfaatnya. Padahal manfaatnya besar.

Lalu apa solusinya?

Solusi utamanya adalah tekad, kemauan, dan kesungguhan. Setiap kali semangat mengendur, ingatlah tentang pentingnya menuntut ilmu, manfaat menguasai bahasa Arab, kebutuhan kita untuk memahami Alquran dan Hadis, serta tak kalah pentingnya adalah ikut serta melestarikan dan membudayakan bahasa ini di tengah-tengah kaum muslimin.

Adakah solusi yang lebih bersifat metode?

Banyak metode belajar Bahasa Arab yang saat ini dikembangkan oleh para praktisi yang menggeluti dunia Bahasa Arab. Semuanya bisa dicicipi. Saya pribadi lebih memilih untuk mengembangkan buku semodel al-Amtsilah at-Tashrîfiyyah, tetapi dengan gaya pembelajaran membaca Alquran, semacam buku Iqra`, Qirâatî, dan sebagainya. Jadi, dengan metode itu, saya membayangkan belajar ilmu sharf bisa semudah belajar membaca Alquran dengan metode-metode yang saat ini berkembang.

Untuk tujuan itu, saya telah menyusun satu contoh modul pembelajaran ilmu sharf. Saya memberinya judul Tawsî’ al-Amtsilah at-Tashrîfiyyah (Perluasan al-Amtsilah at-Tashrîfiyyah). Modul sederhana itu telah saya perkenalkan di kelas bahasa Arab dewasa yang saya ampu. Tanggapannya positif. Para peserta belajar tidak merasa berat mempelajarinya.

Apakah metode itu ditujukan untuk orang dewasa saja?

Tidak. Saya merancang modul tersebut untuk semua orang yang sudah mengenal dan bisa membaca huruf hijaiyyah. Semua bisa memakai metode ini.

Idealnya berapa tahun seseorang bisa mulai belajar dengan metode ini?

Anak Taman Pendidikan Alquran (TPA) biasanya sudah bisa membaca Alquran dengan baik di usia berapa tahun? Itu saja patokannya. Kalau dia sudah pernah khatam Alquran, itu lebih bagus. Atau kalau mau pakai patokan umur, kelas 1 SMP, katakanlah, seharusnya sudah mulai belajar kaidah-kaidah sharf.

Saya dengar banyak anak-anak TPA yang tidak lagi meneruskan belajar setelah khatam Alquran. Saya berharap modul kami ini bisa menjadi alternatif pembelajaran lanjutan bagi anak-anak yang sudah memasuki Alquran. Lebih dari itu, saya berharap modul ini bisa menjadi salah satu solusi bagi siapapun yang berkeinginan untuk belajar bahasa Arab mulai dari dasar sekali.

Wallâhu A’lamu


Sedayu, Rabu, 27 Dzulhijjah 1437 H/29 September 2016 M 15.56 WIB