KESAN SURAT 6 AYAT 130
1
|
Saya sebagai
manusia merasa cemburu dengan golongan jin yang disapa lebih dulu oleh Allah
di dalam ayat ini dibandingkan golongan manusia.
|
2
|
Para Rasul
ada yang berasal dari golongan jin maupun manusia. Sebelumnya saya pernah membaca
keterangan Syaikh ‘Aliyy ash-Shabûniyy tentang salah satu ayat di dalam Surat
ar-Rahmân bahwa ada ijmak ketiadaan Nabi dan Rasul dari kalangan jin. Setelah
membaca ayat ini dan beberapa keterangan tafsir tentangnya, saya mendapati
klaim ijmak itu tidak tepat. Ada perbedaan
pendapat dalam hal ini. Tiadanya Nabi dan Rasul dari kalangan jin adalah
pendapat jumhur ulama dan inilah yang benar, insya Allah. Kecemburuan saya
terhadap bangsa jin terobati.
|
3
|
Golongan jin
dan manusia dipertanyakan oleh Allah mengapa melalaikan hari akhir. Mereka dipertanyakan
oleh Allah, mengapa bisa begitu, padahal Allah telah mengirim para utusan
untuk mereka. Golongan jin dan manusia mengakui bahwa mereka berjumpa dengan
para utusan Allah. Tampak bahwa pengakuan itu mereka ucapkan dengan lisan
mereka. Mereka juga mengakui bahwa mereka adalah orang-orang kafir. Tetapi
pengakuan kekafirannya itu tampaknya tidak diucapkan dengan mulut mereka,
melainkan berupa kesadaran penuh yang dibarengi dengan penyesalan.
|
4
|
Umat non-muslim
di dunia ada yang menolak disebut kafir. Bahkan ketika kaum muslimin
mengucapkan kata-kata kafir ini untuk menjelaskan suatu kebenaran di internal
kaum muslimin sendiri pun mereka meradang. Sikap penolakan itu sama sekali
tidak akan bisa mereka lakukan di akhirat kelak. Mereka akan mengakui dengan
sepenuhnya bahwa mereka memang kafir. Kita berlindung kepada Allah dari
kekafiran. Ya Allah, lindingulah kami dari segala bentuk kekufuran. Wafatkanlah
kami dalam keadaan mukmin, muslim, dan husnul khatimah.
|
5
|
Kekafiran
bisa disebabkan karena tertipu kehidupan dunia. Kehidupan dunia bisa menipu manusia
dan jin. Kehidupan dunia bisa menjerumuskan golongan jin dan manusia ke dalam
kekafiran.
|
6
|
Mengapa Allah
meyapa jin dan manusia dengan menggunakan kata ma’syar? Pertanyaan yang
terlintas di benak dan belum menemukan jawaban.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar