Jumat, Juni 29, 2012

Borobudur dan Prambanan, Bukti Penjajahan atau Kejayaan? (1)


(Diskusi Facebook; dari HAMKA, Penerapan Syariat Islam, Sinkretisme, Penjajahan, hingga Majapahit)

Pengantar

Diskusi ini terjadi di status facebook saya (Mugi Paring Kertapati). Pernyataan Buya HAMKA yang saya jadikan status itu rupanya menarik perhatian beberapa orang, termasuk seseorang yang menamakan dirinya Anwar Nashir. Seperti terlihat dalam komentar-komentarnya, baginya, Islam adalah Arab, sehingga kalau ada orang yang mengkampanyekan penerapan syariat Islam secara murni dan konsekuen, dia akan menganjurkan yang bersangkutan untuk bertani kurma dan beternak unta. Padahal tidak ada satu pun dalil yang mewajibkan keduanya. Berbeda halnya dengan wajibnya penerapan syariat Islam, keharaman sinkretisme, dan lain-lain; semua ada dalilnya.

Bagaimana pun, dalam diskusi ini saya mendapat pengetahuan baru yang disuntikkan oleh ustadz Arif Wibowo tentang bahwa sebenarnya Borobudur adalah simbol penajajahan atas penduduk tanah Jawa. (di bagian 2). Sedangkan untuk Prambanan, memerlukan penjelasan di lain kesempatan.

Selamat menikmati


Mugi Paring Kertapati:
 
"Apalah artinya tanah Jawa menerima Islam sebagai agama, padahal hukum Agama tidak menjadi kenyataan"

(HAMKA dalam buku 'Dari Perbendaharaan Lama') dari Pramana Purbo Kayun

August 16 at 6:09pm

Aad Satria Permadi

Kamu ada bukunya dek? Kalau ada aku pinjem dunk! :)

August 16 at 6:12pm

Dewa Bratha Hukum yang mana yang tidak menjadi kenyataan,?

        August 16 at 6:13pm

Mugi Paring Kertapati

Punya temen, mas. Insya Allah nanti diusahakan.:)

        August 16 at 6:13pm

Mugi Paring Kertapati
 
Dewa Bratha: Banyak. Barangkali setiap lembar mushaf Quran, ada saja hukum yang tidak menjadi kenyataan.

        August 16 at 6:14pm

Aad Satria Permadi

Saya butuh banget sumber-sumber ulama/tokoh-tokoh Muhammadiyah yang nada-nadanya seperti itu... formalisasi syari'at :) apa aja kalau kamu punya, saya butuh... :) Matur nuwun, dek. Kalau sudah dapat, saya dikabari nggeh :)

        August 16 at 6:16pm

Dewa Bratha

Bisa diperlihatkan satu contoh saja,, ayat ama maksudnya?
        August 16 at 6:19pm

Mugi Paring Kertapati

Mas Aad: Yang sudah ada di tangan saya baru dua karyanya KH Azhar Basyir. Insya Allah sangat bermanfaat.

        August 16 at 6:27pm

Mugi Paring Kertapati

Dewa Bratha: al-Maidah:41-50, al-Baqarah:178.

        August 16 at 6:29pm

Aad Satria Permadi

Besok kita ketemuan bisa ga? Waktu dan tempatnya manut aja. Gimana?

        August 16 at 6:32pm

Mugi Paring Kertapati

Insya Allah, mas. Semoga besok agak baikan. Jam dan tempatnya via sms saja ya..

        August 16 at 6:33pm

Mugi Paring Kertapati

Oya, di perpus PP itu konon banyak buku-buku yang tidak terurus lho, mas. Mau digarap ndak tuh?:)

        August 16 at 6:34pm

Anwar Nashir

Apalah arti Islam jauh-jauh datang ke tanah Jawa kalau tidak mampu menjadi bagian dari kehidupan orang Jawa?

        August 16 at 6:43pm

Mugi Paring Kertapati

Bukan berarti sinkretis kan, Anwar Nashir?

        August 16 at 6:52pm

Anwar Nashir

Ada masalah apa dengan sinkretisme? Islam datang bukan dengan tujuan untuk menjajah manusia di negeri ini kan?

        August 16 at 6:53pm

Mugi Paring Kertapati

Sinkretisme tentu saja bermasalah. Tidak. Islam datang untuk menundukkan manusia di hadapan Sang Pencipta mereka. Memerdekakan manusia dari penyembahan kepada sesama manusia.

        August 16 at 6:55pm

Rif'an Cuakep

Tinggal di Aceh aja.

        August 16 at 8:10pm

Anwar Nashir

Tidak disangka ya, hanya karena kita memeluk sebuah agama dari Arab, kita jadi BERDOSA gara-gara terlahir sebagai orang Jawa. Kalau begitu, kenapa Allah tidak menciptakan manusia cukup satu ras saja, dan itu ARAB. Weeew!

        August 16 at 9:38pm

Arif Wibowo

Hamka orang Minang. Wajar ketika membaca sejarah Jawa ada yang tertinggal. Itu tanpa mengurangi rasa hormat saya pada beliau. Kalau beliau sempat baca Babad Pakepung, saya yakin pendapat beiau akan berubah ..

        August 16 at 10:11pm

Anwar Nashir

Dan orang Minang sama saja dengan orang Jawa.

        August 16 at 10:38pm

Mugi Paring Kertapati

        Anwar Nashir: Tidak disangka ya hanya karena kita memeluk sebuah agama dari Arab, kita jadi BERDOSA gara-gara terlahir sebagai orang Jawa.

      [Anda pinter ngarang ya? Siapa yang pernah bilang berdosa terlahir sebagai orang Jawa? Yang berdosa itu kalau Anda mencampur-adukkan Islam dengan ajaran lain. Bisa membedakan, kan?]

        Kalau begitu kenapa Allah tidak menciptakan manusia cukup satu ras saja, dan itu ARAB.

        [Lihat jawaban saya di atas. Kalau pikiran Anda lurus, tentu tidak akan su`uzhzhan kepada Allah seperti itu. Istighfar, mas. Mumpung bulan Ramadhan, Allah membuka lebar-lebar pintu ampunan. Kalau perlu syahadat ulang, lalu perbaiki paradigma Anda agar benar-benar sesuai dengan Islam.]

        August 17 at 12:25pm

Rif'an Cuakep

Pemikiran loe radikal amat ya, sof.

        August 17 at 12:30pm

Mugi Paring Kertapati

Ustadz Arif Wibowo: ada Babad Pakepung dalam versi digital, ust? Saya minta kalau ada.:) tentang ucapan beliau, rasanya saya perlu melihat secara keseluruhan, apakah yang beliau maksud adalah orang Jawa pada zaman sebagaimana diceritakan dalam babad tersebut.
        August 17 at 12:31pm

Anwar Nashir

        Mugi Paring Kertapati, Ajaran Islam itu sebuah UPAYA untuk MEMPERBAIKI ORANG ARAB, bukan buat memperbaiki orang Jawa. Jadi kalau ada beberapa sikap orang Jawa jeleknya mirip Arab, bolehlah diperbaiki pake al Quran. Kalau sudah bagus, gak usah diperbaiki, tinggal dikerjakan.
        Orang Jawa cukup mengambil al Quran sekedar kebutuhan saja, kalau orang Arab baru harus semua supaya mereka bisa hidup lebih baik dibanding zaman jahiliyah.
        August 17 at 12:33pm

Mugi Paring Kertapati

Bisa dijelaskan apa yang dimaksud dengan radikal di sini, mas Rif'an? Dan apakah itu baik atau buruk? Apa alasannya?

        August 17 at 12:34pm

Anwar Nashir

Orang Arab gak kenal namanya ketaatan sama hukum, gak kenal namanya bekerja sama untuk kebaikan, gak kenal namanya otoritas yang harus ditaati.
        Yang begitu itu diajarkan oleh Nabi buat orang Arab.
        Kalau orang Jawa yang hidupnya sudah tertib, kenapa pula harus repot-repot belajar dari orang Arab?

        August 17 at 12:37pm

Mugi Paring Kertapati

Ajaran Islam itu sebuah UPAYA untuk MEMPERBAIKI ORANG SELURUH DUNIA, bukan buat memperbaiki orang Arab saja. Orang Arab maupun orang Jawa, kalau tidak berbuat berdasarkan syariat Allah, amalnya akan tertolak. Demikian pula orang seluruh dunia. Itu yang diajarkan oleh Nabi. persoalannya memang kepatuhan Anda terhadap Nabi perlu dipertanyakan, Anwar Nashir.
        August 17 at 12:41pm

Mugi Paring Kertapati

Lha, siapa yang bilang harus repot-repot belajar sama orang Arab? Islam mengajarkan Anda wajib belajar sama kanjeng Nabi Muhammad, bukan kepada orang Arab. Kalau kanjeng Nabi Muhammad itu (bukan) kebetulan orang Arab, ya jangan dengki dong. Itu namanya ikut-ikutan orang Yahudi. Atau Anda ini bagian dari mereka?

        August 17 at 12:48pm

Anwar Nashir
        Mugi Paring Kertapati, patuh dalam urusan apa dulu. Buat saya Islam itu cuma ada di rukun Islam, iman itu cuma ada di rukun iman. 5 dikerjakan dan 6 dipercaya, selesai sudah.
        Urusan duniawi kenapa pula harus belajar dari orang Arab ?
        Kalau anda mau GANTI IDENTITAS jadi orang Arab, kenapa gak dimulai saja dengan BERTANI KURMA atau BETERNAK UNTA?
        Siapa tahu hidung Anda tambah panjang sedikit dan lebih fashih ngomong ana dan antum.
        Sebaiknya ajaran yang katanya HEBAT itu dipraktekkan dulu aja sama bangsa Arab. Nanti kalau mereka sudah bisa MENGUNGGULI ISRAEL, mengusir kekuatan asing dari Tim-Teng, bisa berada di barisan depan dalam pengembangan ilmu pengetahuan, bisa berada di barisan depan dalam MENEGAKKAN KEADILAN, sudah bisa terbang ke bulan .... BARU DAH AJARIN BANGSA LAIN CARA HIDUP ARAB!
        Demonstran aja masih DITEMBAKIN tuh sama penguasa Arab, kok sok aksi ngajarin bangsa lain cara mengatur kehidupan mereka?
        August 17 at 12:48pm

Anwar Nashir Mugi Paring Kertapati [Islam mengajarkan Anda wajib belajar sama kanjeng Nabi Muhammad]

Kan sudah, belajar rukun iman dan rukun Islam. Itu saja sudah lebih dari cukup kok.

        August 17 at 12:51pm

Mugi Paring Kertapati

Patuh dalam urusan apa dulu. Buat saya Islam itu cuma ada di rukun Islam, iman itu cuma ada di rukun iman. 5 dikerjakan dan 6 dipercaya, selesai sudah.

[Bahkan rukun Islam dan iman yang pertama pun tidak berhasil Anda pahami dengan baik. Lalu bagaimana anda bisa mengatakan “selesai sudah”?]

Urusan duniawi kenapa pula harus belajar dari orang Arab?

[Urusan duniawi itu yang seperti apa, urusan yang bukan duniawi itu yang seperti apa? Coba jelaskan, agar terbukti anda tidak asal bicara.]

Kalau Anda mau GANTI IDENTITAS jadi orang Arab, kenapa gak dimulai saja dengan BERTANI KURMA atau BETERNAK UNTA?

[Siapa yang mau mengganti identitas jadi orang Arab? Anwar Nashir ini kebanyakan berkhayal ya? Kalau bertani kurma dan beternak unta itu wajib menurut Allah dan Rasul-Nya, insya Allah saya sami’nâ wa atha’nâ. Tapi karena itu hanya anjuran dari anwar nashir yang bahkan tidak paham konsekuensi rukum iman dan rukun Islam, maaf-maaf saja.. tapi kalau anda mau kerjasama bisnis, boleh juga tuh. Hehe,,]

Siapa tahu hidung anda tambah panjang sedikit dan lebih fashih ngomong ana dan antum.

[ohoho,,, ini argumentasi kelas tikus dari orang yang katanya hafizh Quran]

Sebaiknya ajaran yang katanya HEBAT itu dipraktekkan dulu aja sama bangsa Arab. Nanti kalau mereka sudah bisa MENGUNGGULI ISRAEL, mengusir kekuatan asing dari Tim-Teng, bisa berada di barisan depan dalam pengembangan ilmu pengetahuan, bisa berada di barisan depan dalam MENEGAKKAN KEADILAN, sudah bisa terbang ke bulan .... BARU DAH AJARIN BANGSA LAIN CARA HIDUP ARAB!

[hehehe,,, lagi-lagi argumentasi yang ndak nyambung sama sekali. Sedang berdebat dengan khayalan di kepala sendiri ya mas?:D]

Demonstran aja masih DITEMBAKIN tuh sama penguasa Arab, kok sok aksi ngajarin bangsa lain cara mengatur kehidupan mereka?

[hehehe,,, belum sembuh juga ya?]

        August 17 at 12:58pm

Mugi Paring Kertapati

Kan sudah, belajar rukun iman dan rukun Islam. Itu saja sudah lebih dari cukup kok.
        
[Sudah cukup sebagai bahan hafalan kemudian konsekuensi-konsekuensinya dienyahkan? kalau benar apa yang anda katakan ini, rasanya Rasulullah ndak harus mengemban risalah selama lebih dari 22 tahun]

        August 17 at 1:01pm

Anwar Nashir

Paring Kertapati, Rasulullah butuh waktu 22 tahun untuk mengajarkan rukun iman dan rukun Islam cuma sebuah tanda bahwa orang Arab memang susah dikasih pelajaran. Lihat saja di Saudi, meskipun di sana berlaku hukum rajam, perkosaan tetap saja sering terjadi. Pembantu diperkosa sekeluarga. Apalagi zina, gak kurang-kurang. Penguasa zhalimnya kagak kepalang, sampai rakyat ditembakin sampai mati.

Jangan disamakan dengan Indonesia dong. Buktinya anda hidup aman-aman saja meskipun gak SETIA DENGAN BANGSA DAN NEGARA, MALAH BERUSAHA MENJUAL NEGERI INI KE TANGAN ORANG TURKI. Agama dibawa-bawa, tapi isinya cuma keinginan buat berkuasa.

        August 17 at 5:45pm

Nazhifah Agc

Na'udzubillah... karakter Yahudi selamanya ga ilang, pengen kebenaran tapi giliran nabi yang membawa kebenaran bukan bangsa sendiri rame-rame mereka dustakan.
        August 17 at 8:27pm

Nazhifah Agc
 
Arab boleh bertekuklutut kepada Barat, tapi Islam selamanya tetap yang paling tinggi. Jangan pernah samakan ISLAM dengan ARAB..!!!
        
 August 17 at 9:52pm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar