Selasa, Juni 26, 2012

(Tidak) Bangga Bayar Pajak

Tadi pagi ada dua bapak dan seorang ibu yang mampir ke rumah. Ternyata beliau bertiga petugas sensus pajak. Mereka mendata orang-orang sekitar sini yang sudah bekerja. “Untuk memperbaiki basis data,” kata salah seorang bapak itu.

Setelah meminta data dan tandatangan orang-orang di rumah ini yang sudah bekerja, pintu rumah kami ditempelkan stiker dengan tulisan, Bangga Bayar Pajak. Dalam hati, “Bayar pajak kok bangga. Pajak yang dipungut oleh pemerintah saat ini adalah kezhaliman. Bagaimana bisa kita bangga terhadap kezhaliman?”

Akhirnya saya berinisiatif untuk menambahi sebuah kata di atas tulisan itu: Tidak. Saya tidak mau stiker itu jadi bahan kampanye kebatilan. Tulisan seperti itu tidak boleh hanya dianggap sebagai tulisan. Sebuah kalimat yang dibaca oleh seseorang adalah berpotensi untuk mempengaruhi pemikiran si pembaca. Maka tulisan batil perlu ada counternya.

Siangnya …

Setelah ke Social Agency untuk cari buku yang ternyata tidak ada satu pun yang dicari ketemu, saya pulang ke rumah. Rencananya, saya foto stiker itu. Eladalah, ternyata stiker itu sudah ditutup oleh kertas putih A4 yang bertuliskan anjuran untuk melepas kaki saat masuk rumah. Hm,, kreatif juga.

Miliran, Selasa 7 Sya’ban 1433 H/26 Juni 2012 M

Tidak ada komentar:

Posting Komentar