Selasa, Juni 12, 2012

SIKAPKU UNTUK PEMILU

Tidak sampai sebulan ke depan, penguasa negeri ini akan menyelenggarakan apa yang sering disebut orang sebagai 'pesta demokrasi'.

Bagi semua orang, 'pesta' ini menyodorkan hanya dua pilihan: berpartisipasi atau tidak. Bagaimanapun, seorang Muslim percaya, bahwa setiap pilihan akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat. (al-Thûr [52]: 21)

Dalam menentukan pilihan pun ada dua kemungkinan: dengan atau tanpa kesadaran. Untuk sesuatu yang akan dimintai pertanggungjawabannya di ujung titik awal hidup Anda, semoga Anda dikaruniai kesadaran dalam menentukannya. Atau Anda harus mengusahakannya. Sebab mengusahakan kesadaran pun akan diberi ganjaran pula.

Dalam perkara ini, saya telah memilih berdasarkan kesadaran Islam yang saya miliki.

Pemilu besok, manusia-manusia yang akan saya pilih pasti melakukan satu dari dua perkara ini: melegislasi hukum tanpa wahyu atau menjalankan rumusan undang-undang dari 'para tuhan' berwujud manusia.

Demokrasi, dalam perkara "hak membuat hukum hanya ada pada rakyat" adalah perkara kufur secara mutlak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar