Jumat, Juni 29, 2012

Borobudur dan Prambanan, Bukti Penjajahan atau Kejayaan? (2)


Arif Wibowo

        Mugi Paring Kertapati: Belum ada mas, Babad Pakepung baru beredar di kalangan peneliti. Sebab naskah ini disembunyikan pihak kraton, agar tidak dirampok Belanda. Sebab saat menjajah, Belanda melakukan perampokan intelektual, ribuan naskah di perpustakaan kraton dibawa ke Belanda. Hal ini dimaksudkan untuk memutus rantai sejarah, sehingga menghasilkan generasi yang buta sejarah. Babad Pakepung berkisah tentang Pakubuwono IV yang intens melakukan Islamisasi institusi dan hukum di Kasunanan Surakarta. Oleh Belanda
hal ini dianggap membahayakan, sehingga Pakubuwono IV dibuang ke Afrika Selatan, dan di tengah jalan dibunuh dengan ditembak tengkuknya. Kemudian Belanda mendirikan Loji Wetan dan Loji Kulon yang mengapit Kraton dengan tujuan untuk mengawasi perkembangan politik di Kraton dan juga untuk membatasi akses rakyat kepada raja dan sebaliknya.
        August 18 at 9:09am

Arif Wibowo

        Nah syaikh Mugi Paring Kertapati, tugas Anda sebagai da'i untuk menjelaskan kepada orang seperti Anwar Nashir yang namanya pake Arab itu untuk menjelaskan apa jasa Islam dalam pemberadaban masyarakat Jawa. Benarkah kondisi sosial politik keagamaan masyarakat Jawa sebelum Islam dan sesudahnya. Itulah pentingnya belajar sejarah bangsa sendiri, sehingga kalau menghadapi orang yang namanya Arab tapi anti Arab itu kita bisa santai ... hehehe ...

        August 18 at 9:13am

Anwar Nashir

Nazhifah: Bagaimana caranya sesuatu yang katanya berada di tempat YANG TINGGI itu ternyata tidak bisa membuat PENGANUTNYA MENJADI TINGGI?
        Islam masih kalah dong kalau dibanding GUNUNG. Setidaknya gunung tanpa perlu meminta kepercayaan pada penghuninya BAHWA DIA ITU GUNUNG, bisa membuat semua orang yang tinggal di atasnya BERADA DI TEMPAT TINGGI DAN BISA MEMAHAMI ARTI KETINGGIAN.
        ha ha ha !
        August 18 at 9:47am
Anwar Nashir

        Arif Wibowo: si Mugi Paring Kertapati ini jenis manusia yang GAGAL menjadi dirinya sendiri dan kemudian mengira bahwa IDENTITAS KEBANGSAANNYA ATAU KESUKUANNYA sebagai penyebab kegagalan dirinya untuk jadi sekedar manusia.
        Akhirnya dia mencoba untuk MEMBUANG IDENTIAS KULTURALNYA dan kemudian beralih profesi menjadi PEMULUNG IDENTITAS dari bangsa lain.
        Orang yang BERPENAMPILAN MENYEDIHKAN SEMACAM ini bagaimana bisa mengajari saya ...weeeew !

        August 18 at 9:50am

Anwar Nashir

Arif Wibowo : Jawa sebelum Islam itu ditandai sebuah MAHA KARYA bernama Borobudur dan Prambanan. Jawa setelah Islam ditandai dengan PRAHARA YANG BERUJUNG PADA PENJAJAHAN.

        August 18 at 9:52am

Arif Wibowo
 
Maaf, dari sumber buku apa Anda bisa menunjukkan bahwa Borobudur adalah simbol Mahakarya Jawa, bukan monumen penindasan rakyat Jawa? Terus soal penjajahan, kok telunjuknya mengarah ke Islam, bukan ke Kristen? Biar tidak debat kusir, kita pake rujukan ya ...
        August 18 at 10:02am

Arif Wibowo
 
Dan saya bisa tunjukkan bahwa pola pikir Anda ini diperbudak sejarah versi Snouck Hurgronje ... Coba baca buku M.C. Ricklefs, Sejarah Indonesia Modern. Bahasannya dimulai dari sejarah masuknya Islam, bukan mitos kebesaran Majapahit.

        August 18 at 10:07am

Nazhifah Agc

Sing arane anwar nashir ki kaya NON muslim, bahkan mungkin musuh ISLAM, nek ora yo wong sing keblinger sing ngaku agamane ISLAM, ora usah digubris be wis.

        August 18 at 10:36am

Anwar Nashir

Arif Wibowo: kenapa Borobudur harus dijadikan simbol penindasan pada rakyat Jawa?
        August 18 at 12:35pm

Arif Wibowo

Baca bukunya Prof. Danys Lombard, Nusa Jawa Silang Budaya. Jawabannya ada di situ. Seperti ketika gedung DPR yang nilainya 1,9 trilyun itu akan dibangun, apakah mencerminkan kejayaan rakyat Indonesia?

        August 18 at 12:51pm

Arif Wibowo

        Denys Lombard menggarisbawahi bahwa keruntuhan kerajaan-kerajaan Hindhu di Jawa dan penghentian pembangunan gedung-gedung batu berskala besar lebih banyak disebabkan karena kerajaan Budha dan Hindhu mengalami kemunduran karena mulai ditinggalkan oleh rakyatnya sendiri. Hal ini terjadi karena penduduk lebih memilih untuk tinggal di kota-kota pelabuhan atau wilayah sekitarnya.[9] Pola masyarakat agraris juga mulai bergeser menjadi masyarakat bisnis sehingga daerah pedalaman yang menjadi pusat kerajaan Hindhu atau Budha dinilai kurang kondusif lagi bagi gaya hidup mereka yang baru. Dengan demikian proses “kelupaan” terhadap pembangunan dan pemeliharaan candi di Jawa penyebab utamanya adalah kerajaan sebagai inisiator utama telah ditinggalkan oleh sebagian besar rakyatnya.

        August 18 at 12:57pm

Arif Wibowo

        Kebudayaan candi justru merupakan salah satu penyebab terjadinya eksodus penduduk kerajaan Budha atau Hindhu dari pusat kekuasaan menuju daerah pesisir atau pelabuhan. Pembangunan sejumlah candi dan patung-patung besar biasanya merupakan proyek yang melibatkan masyarakat sekitar dalam prosesnya. Masyarakat tersebut terdiri dari kalangan petani yang mata pencahariannya lebih banyak berkutat pada bercocok tanam dan memelihara ternak. Sedangkan proyek pembuatan candi dan patung biasanya melibatkan rakyat yang digolongkan dalam kasta Sudra dan Paria tersebut dalam kerja bakti. Akibatnya kerja bakti tersebut menjadikan rakyat kecil menderita dan mata pencariannya terbengkalai. Dampaknya, mereka berusaha menyingkir dan meninggalkan wilayah pembangunan candi karena tidak ingin waktu dan tenaganya habis untuk memenuhi kewajiban kerja bakti kepada raja. Ketika Islam mulai masuk ke tanah Jawa, mereka bukan hanya meninggalkan keyakinan lamanya namun juga masuk Islam. Status sosialnya sebagai rakyat dengan kasta terendah (Sudra dan Paria) dengan sendirinya hilang setelah menganut agama Islam.

        August 18 at 12:58pm

Anwar Nashir

        Arif Wibowo: Rupanya ada perbedaan persepsi ya tentang istilah KEJAYAAN. Borobudur itu sebuah simbol pencapaian dari kemampuan bangsa Jawa membuat bangunan dari batu. Itu tanda pencapaian keilmuwan yang tinggi.
        Biayanya memang mahal tapi seimbang dengan nilainya di mana Borobudur bisa jadi sebuah simbol Pencapaian Indonesia dari masa lalu.
        Kira-kira apa yang sudah berhasil dicapai setelah rakyat di negeri ini mengkonversi agamanya ke agama Islam dengan semua karakter anti budaya lokalnya?
        Islam itu lahir dari sebuah kebudayaan masyarakat yang hidup di lembah yang ada di pedalaman gurun pasir. Islam itu KELEWAT SEDERHANA untuk bisa dijadikan alat pandu dalam menghadapi kehidupan yang sangat konpleks.
        Kecenderungan meng-universalkan Islam dengan cara MENGHANCURKAN KEBUDAYAAN LOKAL di tempat pemeluk barunya itu kesalahan besar.

        August 18 at 1:01pm

Arif Wibowo

        Siapa yang menghancurkan kebudayaan lokal ? Tolong kalau bicara sejarah pakai data. Lagian yang membangun Borobudur bukan orang Jawa, dinasti Syailendra adalah smbol pendudukan Sriwijaya atas tanah Jawa. Para raja Sriwijaya berasal dari India Selatan, bukan Indonesia. Jadi, Borobudur adalah simbol pendudukan asing atas tanah Jawa. Itu sebabnya kemudian Rakai Pikatan dari keluarga Sanjaya yang beragama Hindhu Syiwa memberontak, hingga Syailendra hancur. Kemudian keluarga Sanjaya membangun Prambanan. Jadi dua candi itu simbol saling bunuh antara Hindu dan Buda. Islam terlalu sederhana ? hehehe .. tolong deh, kalau bicara pake rujukan ilmiah, jangan cuma angen-angen.

        August 18 at 1:20pm

Arif Wibowo

Saya jadi ragu, apa benar anda orang Jawa... kalau saya jelas Jawa tulen.

        August 18 at 1:21pm

Arif Wibowo Jawab dengan jujur, berapa buku sejarah tentang Jawa yang telah Anda baca ? Kok angen-angennya kejauhan dari fakta sejarah?

        August 18 at 1:24pm

Fahmi R. Kubra Numpang nyimak, saya suku dayak asli :)

        August 18 at 1:47pm

Arif Wibowo hahaha kang Fahmi, berarti ente perusak kebudayaan asli ... wkwkwkwk
        August 18 at 1:48pm

Anwar Nashir
 
Arif Wibowo: Islam memang agama yang sangat sederhana, SESEDERHANA kebudayaan yang melahirkannya, yang sistem penanggalan saja belum punya.
        Bahkan Nabinya tidak tahu cara bertani kurma dan mengatur strategi perang.

        August 18 at 3:38pm

Mugi Paring Kertapati
 
Alhamdulillah, matursuwun untuk ustadz Arif Wibowo, atas pengetahuan sejarahnya. Jadi semakin kuat untuk main. Bisa minta no.hp antum, ust? Anwar Nashir: Apa tidak sebaiknya nama njenengan diganti saja menjadi Zhulm Fasyil? Nama yang anda pakai sekarang ini tampaknya sangat tidak cocok mengingat penghinaan Anda terhadap kanjeng Nabi.

        August 18 at 11:00pm

Nazhifah Agc innalillaahi wa inna ilaihi raaji'un. Anwar sadarkah Anda telah menghina Nabi Muhammad dengan ucapan Anda? Tentunya Anda tahu konsekwensinya.!

        August 19 at 6:53am

Arif Wibowo

        Mas Anwar, tolong deh jangan lompat-lompat ... hehehe. Beberapa point yang saya tanyakan tolong dijawab dulu. 1. Apa betul anda orang Jawa, karena saya tengok kok anda di Bogor. Jaman Majapahit yang katanya luasnya melebihi Indonesia itu, Sunda adalah kerajaan sendiri dan tidak pernah bisa ditaklukkan Majapahit. 2. Tolong sebutkan sumber sejarah "Jawa" versi Anda. Termasuk tunjukkan mana kebudayaan lokal yang dirusak Islam? Yang lainnya entar aja dulu deh. Untuk definisi agama terkait kebudayaan, anda sepertinya harus mengkomparasi dua buku yaitu "The end Meaning of Religion" karya Wilfred Cantwell Smith dengan "Prolegomena" karya Syed Naquib Al Attas, sehingga bisa membedakan antara agama, religion, dan Din. Ahlu Kitab misalnya, dalam Al Qur'an tidak pernah disebut sebagai Din, tapi millah. Sedangkan Islam adalah Din. Jadi, ternyata dalam mengklasifikasi agama saja, Islam tidak sesederhana sosiologi Barat yang katanya canggih itu. Sumonggo ...

        August 19 at 12:22pm

Anwar Nashir Ha ha Mugi Paring nama saya jelas lebih Islami dibanding anda. Makin rame begini sangat gak tepat kalau cuma di wall. Ayo ajak teman-teman anda ke BCB Mas Mugi, kita lanjutkan di sana!
        Tidak setujukah anda-anda kalau saya bilang bahwa Islam itu sebuah agama yang sederhana?

        August 19 at 9:24pm

Arif Wibowo dhuh..dhuh.dhuh... thet..thot ..

        August 20 at 4:15am

Mugi Paring Kertapati
 
Itulah makanya saya sarankan anda untuk ganti nama. Karena jelas tidak cocok sama sekali dengan isi kepala anda yang membawa kekufuran. Yang senang diskusi di BCB silakan, yang mau meneruskan di sini silakan. Toh argumentasi anda di sana tidak lebih bermutu dibandingkan caci maki tak bermoral anda terhadap kanjeng nabi di sini.

        August 20 at 9:51am

Mugi Paring Kertapati ^_^

        August 20 at 10:20am

1 komentar:

  1. ANwar adalah wujud setan dalam kufurnya seseorang

    BalasHapus