Kamis, Mei 09, 2013

Belajar dari Nabi Nuh



Belajar dari Nabi Nuh

Sekira sepekan sebelum Muktamar Khilafah 2013 di Mandala Krida, saya meminta daris untuk mengundang teman-teman di kampusnya. Ia akan menyelenggarakan forum yang di dalamnya diterangkan pentingnya menghadiri Muktamar Khilafah.

Beberapa hari kemudian ia memberitakan bahwa sejumlah temannya siap hadir. Perkembangan terakhir, ada lima belas orang yang menyatakan kesediaannya. Acara akan diselenggarakan hari Jumat jam 13.00 di Masjid Jamik.

Pada hari H, sebelum jam 13.00, saya sampai di lokasi. Tampak banyak mahasiswa yang duduk-duduk di teras masjid. Takmir yang sebelumnya sudah dilobi tampak menyiapkan beberapa hal yang diperlukan, dibantu oleh daris saya. Saya mendekati mereka untuk menyempurnakan persiapan. Setelah dirasa cukup, saya meminta kepadanya untuk memanggil teman-temannya. Namun, dari banyak mahasiswa yang tadi duduk-duduk, kami melihat hanya tiga orang yang tersisa.

Daris saya tampak kecewa. Dari lima belas orang yang menyatakan bersedia hadir, hanya tiga orang yang datang. Mungkin begitu pikirnya. Melihat itu, saya berusaha menghibur. Saya katakana kepadanya, hal seperti ini lumrah; hal biasa dalam dakwah. Dulu saya juga begitu. Dan kita tidak boleh berhenti.

Usai acara, saya kembali mencoba menghiburnya.

“Pernah baca Surat Nuh?”

“Belum.” Ia menjawab pelan sambil menggelengkan kepala.

“Cobalah baca.”

“Ayat berapa?”

“Semua saja. Itu tidak panjang.”

Lalu saya bacakan beberapa ayat. Bahwa Nabi Nuh, tidak seperti kita yang berdakwah hanya pada waktu-waktu tertentu saja, beliau menyeru kaumnya siang dan malam, selama ratusan tahun. Hanya sedikit dari kaumnya yang mau beriman. Kebanyakan mereka lari dari dakwah beliau. Setiap beliau berdakwah, mereka menyumbat telinga mereka dengan jari; mereka menutupkan pakaian mereka ke kepala sebagai tanda keacuhan.

“Antum bisa baca sendiri selengkapnya. Oke? Saya pamit dulu ya..”

Kami berpisah setelah saling bertukar doa keselamatan.

إِنَّا أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَى قَوْمِهِ أَنْ أَنْذِرْ قَوْمَكَ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ (١)قَالَ يَا قَوْمِ إِنِّي لَكُمْ نَذِيرٌ مُبِينٌ (٢)أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاتَّقُوهُ وَأَطِيعُونِ (٣)يَغْفِرْ لَكُمْ مِنْ ذُنُوبِكُمْ وَيُؤَخِّرْكُمْ إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى إِنَّ أَجَلَ اللَّهِ إِذَا جَاءَ لا يُؤَخَّرُ لَوْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (٤)قَالَ رَبِّ إِنِّي دَعَوْتُ قَوْمِي لَيْلا وَنَهَارًا (٥)فَلَمْ يَزِدْهُمْ دُعَائِي إِلا فِرَارًا (٦)وَإِنِّي كُلَّمَا دَعَوْتُهُمْ لِتَغْفِرَ لَهُمْ جَعَلُوا أَصَابِعَهُمْ فِي آذَانِهِمْ وَاسْتَغْشَوْا ثِيَابَهُمْ وَأَصَرُّوا وَاسْتَكْبَرُوا اسْتِكْبَارًا (٧)ثُمَّ إِنِّي دَعَوْتُهُمْ جِهَارًا (٨)ثُمَّ إِنِّي أَعْلَنْتُ لَهُمْ وَأَسْرَرْتُ لَهُمْ إِسْرَارًا (٩)فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا (١٠)يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا (١١)وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا (١٢)مَا لَكُمْ لا تَرْجُونَ لِلَّهِ وَقَارًا (١٣)وَقَدْ خَلَقَكُمْ أَطْوَارًا (١٤)أَلَمْ تَرَوْا كَيْفَ خَلَقَ اللَّهُ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ طِبَاقًا (١٥)وَجَعَلَ الْقَمَرَ فِيهِنَّ نُورًا وَجَعَلَ الشَّمْسَ سِرَاجًا (١٦)وَاللَّهُ أَنْبَتَكُمْ مِنَ الأرْضِ نَبَاتًا (١٧)ثُمَّ يُعِيدُكُمْ فِيهَا وَيُخْرِجُكُمْ إِخْرَاجًا (١٨)وَاللَّهُ جَعَلَ لَكُمُ الأرْضَ بِسَاطًا (١٩)لِتَسْلُكُوا مِنْهَا سُبُلا فِجَاجًا (٢٠)قَالَ نُوحٌ رَبِّ إِنَّهُمْ عَصَوْنِي وَاتَّبَعُوا مَنْ لَمْ يَزِدْهُ مَالُهُ وَوَلَدُهُ إِلا خَسَارًا (٢١)وَمَكَرُوا مَكْرًا كُبَّارًا (٢٢)وَقَالُوا لا تَذَرُنَّ آلِهَتَكُمْ وَلا تَذَرُنَّ وَدًّا وَلا سُوَاعًا وَلا يَغُوثَ وَيَعُوقَ وَنَسْرًا (٢٣)وَقَدْ أَضَلُّوا كَثِيرًا وَلا تَزِدِ الظَّالِمِينَ إِلا ضَلالا (٢٤)مِمَّا خَطِيئَاتِهِمْ أُغْرِقُوا فَأُدْخِلُوا نَارًا فَلَمْ يَجِدُوا لَهُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَنْصَارًا (٢٥)وَقَالَ نُوحٌ رَبِّ لا تَذَرْ عَلَى الأرْضِ مِنَ الْكَافِرِينَ دَيَّارًا (٢٦)إِنَّكَ إِنْ تَذَرْهُمْ يُضِلُّوا عِبَادَكَ وَلا يَلِدُوا إِلا فَاجِرًا كَفَّارًا (٢٧)رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِمَنْ دَخَلَ بَيْتِيَ مُؤْمِنًا وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَلا تَزِدِ الظَّالِمِينَ إِلا تَبَارًا (٢٨)

1. Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya dengan perintah: “Sampaikanlah ancaman kepada kaummu sebelum datangnya azab yang pedih kepada mereka

2. Nuh berkata: “Wahai kaumku, aku benar-benar seorang pemberi ancaman yang jelas kepada kalian.

3. Hendaklah kalian tunduk kepada Allah dan patuh kepada-Nya serta taat kepadaku.

4. Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa kalian dan memanjangkan umur kalian sampai masa tertentu. Bila kematian tiba, maka tidak dapat ditunda, jika kalian benar-benar mau mengerti.

5. Nuh berkata, “Wahai Tuhanku, aku telah mengajak kaumku kepada Islam malam dan siang,

6. tetapi mereka ternyata semakin menjauhkan diri dari ajaranku.

7. Setiap kali aku mendakwahi mereka agar Engkau mengampuni mereka, ternyata mereka menutup telinga mereka dengan jari-jari mereka. Mereka menutupkan kain ke muka mereka agar tidak melihat, dan tetap dalam kekafiran. Mereka bersikap congkak berlebih-lebihan.

8. Aku benar-benar telah mengajak mereka kepada Islam dengan terang-terangan.

9. Kemudian aku kembali mengajak mereka kepada Islam dengan terang-terangan, setelah sebelumnya aku mengajak mereka dengan diam-diam.

10. Lalu aku berkata kepada kaumku: ‘Hendaklah kalian memohon ampun kepada Tuhan kalian dari kekafiran dan dosa-dosa kalian. Tuhan kalian itu senantiasa Maha Pengampun.

11. Allah menurunkan hujan dari langit secara terus-menerus kepada kalian.

12. Allah memberikan harta dan anak kepada kalian. Allah memberikan kebun-kebun dan sungai-sungai kepada kalian.

13. Tetapi mengapa kalian tidak mempercayai adanya kekuasaan Allah?

14. Padahal Allah telah menciptakan kalian tahap demi tahap.

15. Apakah kalian tidak mau memikirkan, bagaimana Allah menciptakan tujuh lapis langit.

16. Dan telah menciptakan bulan bercahaya dan menciptakan matahari bersinar?

17. Allah menciptakan kalian dari tanah, lalu kalian tumbuh berkembang dengan baik.

18. Kemudian akan mengembalikan kalian menjadi tanah, lalu membangkitkan kalian dari kubur.

19. Allah telah menjadikan bumi terhampar untuk kepentingan kalian.

20. agar kalian dapat melewati jalan-jalan luas permukaannya.’”

21. Nuh berkata: “Wahai Tuhanku, kaumku durhaka kepadaku. Mereka mengikuti hawa nafsu para pemimpin yang menjadi sesat karena harta dan anaknya.

22. Mereka melakukan tipu daya yang amat kuat.

23. Para pembesar kaum Nuh berkata kepada kaumnya: “Wahai kaumku, janganlah kalian tinggalkan berhala Wad, Suwaa’, Yaghuuts, Ya’uuq, dan Nasr.”

24. Sungguh para pembesar kaum Nuh telah menyesatkan banyak orang. Nuh berdoa: “Wahai Tuhanku, karena kaumku telah berbuat syirik, maka tambahkanlah kesesatan kepada mereka.”

25. Karena dosa-dosa kaum Nuh, mereka ditenggelamkan. Kelak di hari kiamat, mereka akan dimasukkan ke dalam neraka. Mereka tidak akan mendapatkan penolong selain Allah.

26. Nuh berkata: “Wahai Tuhanku, janganlah Engkau biarkan di muka bumi ini sebuah negeri pun untuk orang-orang kafir.

27. Wahai Tuhanku, jika Engkau membiarkan orang-orang kafir tetap hidup, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu. Mereka hanya akan melahirkan anak-anak yang durhaka lagi kafir.

28. Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orang tuaku, serta siapa saja yang masuk ke dalam perahuku dengan hati beriman, baik laki-laki maupun perempuan. Sungguh orang-orang kafir itu hanya akan mendapatkan kerugian di akhirat.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar