Selasa, Mei 07, 2013

Rampai Faidah dan Pelajaran dari Kisah Para Nabi (6)



Faidah:

Orang yang mendustakan satu Rasul berarti mendustakan semua Rasul, berdasarkan Firman Allah Ta’âlâ:
{ كذب أصحاب الحجر المرسلين }

Dan sesungguhnya penduduk-penduduk kota Al Hijr telah mendustakan para rasul, (al-Hijr [15]:80)

Padahal penduduk Hijr tidak diutus kecuali satu Nabi saja, yaitu Shâlih ‘alaihissalâm. Tetapi karena mereka mendustakan dan menolak dakwahnya, yang notabene merupakan dakwah seluruh Nabi dan Rasul sebelum dan sesudahnya, maka pendustaan mereka kepadanya adalah juga pendustaan kepada semua Rasul. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata: Para Nabi seluruhnya, agama mereka satu. Membenarkan sebagian dari mereka mewajibkan membenarkan seluruh mereka; menaati sebagian dari mereka mewajibkan menaati seluruh mereka… karena itulah siapa saja yang membenarkan Muhammad, sungguh ia telah membenarkan seluruh Nabi; siapa saja yang menaatinya, sungguh ia telah menaati semua Nabi. Dan siapa saja yang mendustakannya, sungguh ia telah mendustakan seluruh Nabi; juga siapa saja yang mendurhakainya, sungguh ia telah mendurhakai seluruh Nabi. (al-Fatâwâ (185/19), dengan sedikit perubahan). Beliau juga berkata: Siapa saja yang menaati seorang Rasul, ia telah menaati seluruh Rasul. Siapa saja yang beriman kepada salah seorang dari mereka, sungguh ia telah beriman kepada seluruhnya. Siapa saja yang mendurhakai salah seorang di antara mereka, sungguh ia telah mendurhakai seluruhnya. Dan siapa saja yang mendustakan salah seorang di antara mereka, sungguh ia telah mendustakan seluruhnya; karena setiap Rasul pasti membenarkan yang lain dan berkata: “Ia adalah seorang Rasul yang jujur,” lalu menyuruh untuk menaatinya. Maka siapa saja yang mendustakan seorang Rasul, sungguh ia telah mendustakan orang yang membenarkannya, dan siapa saja yang mendurhakainya, sungguh ia telah mendurhakai orang yang memerintahkan untuk taat kepadanya. (an-Nubuwwât, hlm. 58). Ibnu Sa’dî berkata: Siapa saja yang mendustakan seorang Rasul, sungguh ia telah mendustakan seluruh Rasul, karena persamaan dakwah mereka. Pada hakikatnya pendustaan itu bukan pada individunya, tetapi pada kebenaran yang dibawanya, yang seluruh Rasul sama-sama membawanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar