Senin, Mei 06, 2013

Rampai Faidah dan Pelajaran dari Kisah Para Nabi (3)


2- Ketetapan Para Nabi: Tauhid Rububiyyah Mengharuskan Tauhid Uluhiyyah

Tidak satu pun umat mengingkari tauhid rububiyyah. Mereka semua beriman bahwa Allah adalah Sang Pencipta, Sang Pemberi rejeki, Menghidupkan, serta Mematikan… Tetapi bersamaan dengan itu mereka mempersekutukan-Nya di dalam ibadah, atau mereka berdoa kepada berhala-berhala dan tandingan-tandingan selain-Nya. Adapun para Rasul dan para Nabi –shalawâtullâhi wasalâmuhu ‘alaihim–, mereka menetapkan sebuah perkara yang jelas lagi agung, yaitu: Siapa yang merupakan pencipta, pemberi rejeki, menghidupkan, dan mematikan, dialah yang paling berhak diibadahi, dimurnikan dalam peribadatannya, serta tidak disekutukan dengannya atau bersamanya kepada selain-Nya. Namun, karena penguasaan setan atas mereka, serta sikap membebek mereka kepada nenek-moyang dan para pembesar, mereka menyombongkan diri dan enggan untuk tunduk kepada kebenaran.

Allah Ta’âlâ menghikayatkan perbantahan Mûsâ –‘alaihissalâm– dengan Fir’aun:

{ وَتِلْكَ نِعْمَةٌ تَمُنُّهَا عَلَيَّ أَنْ عَبَّدْتَ بَنِي إِسْرَائِيلَ(22)قَالَ فِرْعَوْنُ وَمَا رَبُّ الْعَالَمِينَ(23)قَالَ رَبُّ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا إِنْ كُنْتُمْ مُوقِنِينَ(24)قَالَ لِمَنْ حَوْلَهُ أَلَا تَسْتَمِعُونَ(25)قَالَ رَبُّكُمْ وَرَبُّ ءَابَائِكُمُ الْأَوَّلِينَ(26)قَالَ إِنَّ رَسُولَكُمُ الَّذِي أُرْسِلَ إِلَيْكُمْ لَمَجْنُونٌ(27)قَالَ رَبُّ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَمَا بَيْنَهُمَا إِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُونَ }

And is this a favor of which you remind me - that you have enslaved the Children of Israel?"

Budi yang kamu limpahkan kepadaku itu adalah (disebabkan) kamu telah memperbudak Bani Israil".

Said Pharaoh, "And what is the Lord of the worlds?"

Fir'aun bertanya: "Siapa Tuhan semesta alam itu?"

[Moses] said, "The Lord of the heavens and earth and that between them, if you should be convinced."
Musa menjawab: "Tuhan Pencipta langit dan bumi dan apa-apa yang di antara keduanya (Itulah Tuhanmu), jika kamu sekalian (orang-orang) mempercayai-Nya".
[Pharaoh] said to those around him, "Do you not hear?"

Berkata Fir'aun kepada orang-orang sekelilingnya: "Apakah kamu tidak mendengarkan

[Moses] said, "Your Lord and the Lord of your first forefathers."
Indonesian

Musa berkata (pula): "Tuhan kamu dan Tuhan nenek-nenek moyang kamu yang dahulu".

[Pharaoh] said, "Indeed, your 'messenger' who has been sent to you is mad."

Fir'aun berkata: "Sesungguhnya Rasulmu yang diutus kepada kamu sekalian benar-benar orang gila".

(asy-Syu’arâ` [26]:22-28)

Allah memerintahkan Muhammad –shallallâhu ‘alaihi wasallam– untuk berkata kepada orang-orang musyrik:
  
{ قُلْ لِمَنِ الْأَرْضُ وَمَنْ فِيهَا إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ(84)سَيَقُولُونَ لِلَّهِ قُلْ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ(85)قُلْ مَنْ رَبُّ السَّمَوَاتِ السَّبْعِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ(86)سَيَقُولُونَ لِلَّهِ قُلْ أَفَلَا تَتَّقُونَ(87)قُلْ مَنْ بِيَدِهِ مَلَكُوتُ كُلِّ شَيْءٍ وَهُوَ يُجِيرُ وَلَا يُجَارُ عَلَيْهِ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ(88)سَيَقُولُونَ لِلَّهِ قُلْ فَأَنَّى تُسْحَرُونَ(89) }.

Say, [O Muhammad], "To whom belongs the earth and whoever is in it, if you should know?"

Katakanlah: "Kepunyaan siapakah bumi ini, dan semua yang ada padanya, jika kamu mengetahui?"

They will say, "To Allah ." Say, "Then will you not remember?"

Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah". Katakanlah: "Maka apakah kamu tidak ingat?"

Say, "Who is Lord of the seven heavens and Lord of the Great Throne?"

Katakanlah: "Siapakah Yang Empunya langit yang tujuh dan Yang Empunya 'Arsy yang besar?"

They will say, "[They belong] to Allah ." Say, "Then will you not fear Him?"

Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah". Katakanlah: "Maka apakah kamu tidak bertakwa?"

Say, "In whose hand is the realm of all things - and He protects while none can protect against Him - if you should know?"

Katakanlah: "Siapakah yang di tangan-Nya berada kekuasaan atas segala sesuatu sedang Dia melindungi, tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari (azab)-Nya, jika kamu mengetahui?"

They will say, "[All belongs] to Allah ." Say, "Then how are you deluded?"

Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah". Katakanlah: "(Kalau demikian), maka dari jalan manakah kamu ditipu?"

Penetapan lain, ketika Allah memerintahkan Nabi-Nya, Muhammad –shallallâhu ‘alaihi wasallam– untuk berkata kepada orang-orang musyrik, milik siapakah bumi beserta isinya, siapakah pemelihara tujuh langit dan pemelihara singgasana yang agung, dan siapakah yang kerajaan segala sesuatu ada di tangannya? Jawabannya sudah lumrah di kalangan mereka. Karenanya, Allah Ta’âlâ berfirman:


{ سَيَقُولُونَ لِلَّهِ }

Mereka akan mengatakan: Milik Allah

Karena itulah, pada akhir setiap ayat terdapat dampratan dan teguran keras kepada orang-orang musyrik, bagaimana bisa mereka mengetahui hal itu dan meyakininya, namun kemudian menyekutukan-Nya dan tidak menunggalkan ibadah hanya kepada-Nya? Ibnu Katsir mengatakan tentang tafsir ayat-ayat tersebut: Allah Ta’âlâ menetapkan keesaan-Nya dan kemerdekaan-Nya dalam penciptaan, pengaturan, dan penguasaan, untuk membimbing kepada pemahaman bahwa Dialah Allah yang tidak ada Ilâh selain Dia; tidak layak ada peribadatan kecuali kepada-Nya semata, tiada sekutu bagi-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar